REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melakukan kerja sama penyediaan layanan jasa perbankan syariah dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). BSI menggarap sejumlah potensi kerja sama layanan perbankan di IKN.
Di antaranya yakni penyaluran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pemasangan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), fasilitas Integrated Cash Management, pembayaran gaji pegawai, serta berbagai produk layanan perbankan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
MoU kerja sama ini ditandatangani Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya dan Direktur Retail Banking BSI Ngatari.
“Saya berharap kerja sama kita dapat terwujud dan kita punya potensi,” ujar Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya, dikutip dari siaran pers OIKN pada Sabtu (30/3/2024).
Sementara itu, Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan, BSI dan Otorita IKN sepakat menjalin kerja sama dalam menyediakan layanan keuangan syariah kepada masyarakat ibu kota baru.
"Kerja sama dengan Otorita IKN merupakan langkah strategis bagi BSI dalam mengembangkan layanan perbankan syariah di Indonesia. Ibu kota baru bukan hanya proyek pembangunan, tetapi juga representasi dari identitas keuangan dan perbankan syariah Indonesia di mata dunia. Kami berkomitmen untuk mendukung visi Otorita IKN dalam membangun ibu kota baru yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Ngatari.
Ngatari juga menyampaikan, salah satu aspek utama dari kerja sama ini adalah pendirian cabang BSI di ibu kota baru. Hal ini bertujuan untuk memastikan akses mudah terhadap layanan keuangan syariah bagi masyarakat setempat.
Dalam rencana bisnisnya, BSI juga menargetkan bisnis ritel di ibu kota baru. Dengan populasi yang mencapai 800 ribu orang, BSI melihat potensi besar dalam menawarkan layanan perbankan syariah.
“Lebih dari 3000 pegawai OIKN serta masyarakat ibu kota baru yang mencapai angka 800 ribu orang menjadi target pasar potensial bagi BSI. Melalui cabang ini, BSI akan memberikan solusi finansial yang relevan dan berkelanjutan bagi nasabah di ibu kota baru,” ungkap Ngatari.