REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Call for Book Chapters dengan tema Penerapan Artificial Intelligence (AI) Dalam Menyongsong Pembangunan Jakarta Menuju Smart City yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III berhasil loloskan abstrak milik dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika). Program ini digagas dalam rangka memfasilitasi peningkatan mutu luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui peningkatan jumlah publikasi dosen di perguruan tinggi.
Dosen Universitas BSI, Amin Nur Rais mengikuti program book chapters yang telah disosialisasikan pada 29 Januari-2 Februari 2024 lalu, dan sudah melalui periode submit abstrak pada 29 Junuari – 19 Maret 2024. Kemudian menerima pengumuman lolos abstrak pada 26 Maret 2024. Sesuai dengan agenda yang ada ia harus submit artikel lengkap pada 27 Maret-15 Mei 2024, proses penelaahan oleh editor dan revisi pada 15 Mei-31 Mei 2024, untuk editing, penerbitan dan percetakan pada Juni 2024.
Amin mengaku senang abstraknya dapat diterima, tapi ini masih tahap awal untuk menuliskan secara lengkap naskah dari book chapternya. Ia pun berharap sharing ilmu dan informasi dalam bentuk tulisan tentang pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
“Awalnya dari keresahan proses pendidikan, dimana proses pendidikan sekarang sangat terbantu dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan yang sudah banyak digunakan oleh peserta didik, akan tetapi pendidik baru sebagian saja yang menggunakan teknologi ini sehingga muncul pro dan kontra, ada peluang dan tantangan yang perlu digali lebih cepat lagi,” tegas Amin dalam sebuah wawancara, Kamis (28/3/2024).
Ia menegaskan sekarang sudah eranya, mau tidak mau harus paham tentang kecerdasan buatan. Banyak orang di luar sana sudah menggunakan teknologi ini di berbagai lini, sehingga perlu secepatnya proses pembelajaran ini.
“Proses pembelajaran tentang kecerdasan buatan ini perlu secepatnya dilakukan baik format maupun non formal agar beradaptasi dengan teknologi kecerdasan buatan baik dari sisi pendidik, peserta didik, maupun satuan pendidikannya dalam saling melengkapi,” ujarnya.