Ahad 31 Mar 2024 13:23 WIB

Kebakaran Gudang Amunisi, Warga: Ada Granat dan Peluru Terlempar ke Permukiman

Sejumlah anggota TNI masih melakukan penyisiran di permukiman.

Sejumlah warga mengungsi di posko pengungsian, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (31/3/2024). Sebanyak 86 jiwa warga Kampung Parung Pinang mengungsi di posko pengungsian karena pemukimannya yang berdekatan dengan lokasi gudang amunisi Yonarmed 07/155 GS Kodam Jaya yang mengalami ledakan.
Foto: Republika/Putra M Akbar
Sejumlah warga mengungsi di posko pengungsian, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (31/3/2024). Sebanyak 86 jiwa warga Kampung Parung Pinang mengungsi di posko pengungsian karena pemukimannya yang berdekatan dengan lokasi gudang amunisi Yonarmed 07/155 GS Kodam Jaya yang mengalami ledakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga di dekat lokasi ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor pada Sabtu (30/3/2024), mengaku beberapa granat dan peluru terlempar ke permukiman di Klaster Visalia, Kota Wisata Cibubur, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Ketua RT di klaster tersebut, Andre saat ditemui di lokasi menjelaskan saat ledakan tersebut terjadi terdapat granat dan peluru yang terlempar di klaster tersebut.

Baca Juga

"Granat ada sekitar lima hingga enam buah. Tak ada yang meledak. Kemudian, untuk selongsong peluru tiga sampai lima buah. Panjang selongsong sekitar tiga sampai empat sentimeter," katanya, Ahad (31/3/2024).

Ia menyebutkan, jarak antara klaster tersebut dengan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor sekitar 200 meter. Ia juga menjelaskan, awalnya warga mengira kebakaran biasa atau pecah ban biasa dan ketika terdengar ledakan, semua warga sudah mengamankan kendaraan masing-masing.

Andre juga menjelaskan sejumlah rumah mengalami kerusakan di jendela dan genteng, namun dia tidak bisa memastikan berapa rumah yang terkena akibat ledakan tersebut. Hingga ahad siang, tampak petugas telah memasang garis polisi di pintu masuk permukiman itu.

Informasi yang dihimpun oleh Antara menyebutkan klaster tersebut langsung dijaga ketat oleh sekuriti atau satpam di sana. Masyarakat yang bisa memasuki permukiman tersebut hanya para penghuni klaster, sedangkan orang lain, termasuk awak media dilarang masuk.

Selain itu, terlihat sejumlah anggota TNI...

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement