Ahad 31 Mar 2024 17:52 WIB

Militer Israel Tahan 107 Pasien di Kompleks Medis Al-Shifa Gaza

Pasien RS Al-Shifa ditahan tanpa air, listrik, maupun obat-obatan.

 Warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel ketika menunggu bantuan kemanusiaan di pantai Kota Gaza dirawat di Rumah Sakit Al Shifa pada 29 Februari 2024. RS Al-Shifa kini dikepung Israel.
Foto: AP Photo/Mahmoud Essa
Warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel ketika menunggu bantuan kemanusiaan di pantai Kota Gaza dirawat di Rumah Sakit Al Shifa pada 29 Februari 2024. RS Al-Shifa kini dikepung Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu (30/3/2024) mengatakan bahwa pasukan Israel menahan sebanyak 107 pasien di salah satu bangunan Kompleks Medis Al-Shifa di Gaza barat. Pasukan pendudukan mencegah segala upaya untuk mengevakuasi pasien-pasien ini melalui lembaga internasional.

"Setelah dua pekan sejak pasukan pendudukan (Israel) menyerbu kompleks medis tersebut, ada sebanyak 107 pasien terkepung yang berkumpul di Gedung Pengembangan Sumber Daya Manusia tinggal dalam keadaan tak manusiawi tanpa air, listrik maupun obat-obatan," kata kementerian kesehatan.

Baca Juga

"Di antara pasien, ada 30 tempat tidur, selain 60 anggota staf medis yang ditahan," ujarnya.

Kementerian tersebut memperingatkan tentang bahaya kehilangan pasien mengingat kondisi kesehatan sulit yang mereka alami. Kantor Media Gaza pada Kamis (28/3/2024) mengatakan militer Israel telah membunuh lebih dari 200 warga Palestina di dalam Kompleks Medis Al-Shifa dan menahan 1.000 lainnya sejak menyerbu fasilitas itu sepekan yang lalu.

Selama 13 hari berturut-turut, militer Israel terus menyerbu dan mengepung komplek tersebut. Ini adalah kali kedua pasukan Israel menyerbu rumah sakit sejak dimulainya perang di Gaza.

sumber : Antara, Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement