Senin 01 Apr 2024 07:55 WIB

Israel Gunakan Data Intelijen untuk Bidik Warga dan Infrastruktur Sipil Gaza   

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza

Rep: Lintar Satria / Red: Nashih Nashrullah
Anggota keluarga Al-Rabaya berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan di luar rumah mereka yang hancur akibat serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 18 Maret 2024.
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Anggota keluarga Al-Rabaya berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan di luar rumah mereka yang hancur akibat serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 18 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW— Otoritas Amerika Serikat prihatin bahwa data intelijen yang dibagi negara adidaya tersebut dengan Israel ternyata digunakan untuk menargetkan warga sipil dan infrastruktur di Jalur Gaza, menurut laporan The Wall Street Journal pada Ahad (31/3/2024).

The Wall Street Journal memberitakan laporan tersebut dengan mengutip sumber yang mengetahui situasi tersebut.

Baca Juga

Setelah serangan 7 Oktober 2023, Amerika Serikat dan Israel menandatangani nota rahasia pembagian intelijen, demikian bunyi laporan itu.

Pada awal konflik, badan-badan intelijen Amerika Serikat mengembangkan aturan untuk bertukar data dengan Israel, tetapi kemudian para pembuat kebijakan senior di Gedung Putih akan menentukan apakah ada pelanggaran terhadap aturan tersebut, tambah laporan itu.