Senin 01 Apr 2024 08:53 WIB

Korlantas Petakan Titik Rawan Macet di Jalur Mudik Jawa Barat

Titik rawan kemacetan ada di Km 86 Cipali karena berpotensi terjadi bottleneck.

Rep: Ali Mansur/ Red: Gita Amanda
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memetakan titik-titik rawan macet di sejumlah lokasi di ruas tol Jawa Barat pada saat mudik dan arus balik libur Idul Fitri 2024. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Bowo Pribadi
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memetakan titik-titik rawan macet di sejumlah lokasi di ruas tol Jawa Barat pada saat mudik dan arus balik libur Idul Fitri 2024. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memetakan titik-titik rawan macet di sejumlah lokasi di ruas tol Jawa Barat pada saat mudik dan arus balik libur Idul Fitri 2024. Salah satu yang menjadi titik kemacetan adalah adanya beberapa bottleneck, di wilayah Jawa Barat, di KM 152, Cisumdawu, dan Cipali, dan di KM 48 pertemuan dari MBZ.

“Titik rawan kemacetan ada di Km 86 Cipali karena berpotensi terjadi bottleneck. Sedangkan rest area di jalan tol yang menjadi titik perlambatan kendaraan. Kemudian di KM 87 Cipali, ini juga jadi bottleneck. Selain bottleneck, juga rest area jadi potensial perlambatan," ujar Kepala Korlantas Polri, Irjen Aan Suhanan dalam keterangannya, Senin (1/3/2024).

Baca Juga

Lebih lanjut, Aan mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan antisipasi jika kepadatan arus lalin terjadi. Salah satunya adalah menerjunkan tim urai yang terdiri atas polisi wanita (polwan). Seperti penerapan contraflow, one way, bahkan pihaknya juga bakal menerjunkan tim urai. 

"Sudah disiapkan beberapa skena mulai dari pengalihan arus, penutupan sementara pada puncak arus, kemudian juga ada contraflow atau one way sepenggal, di jalur Selatan,” ucap Aan.

Selain itu, kata Aan, ada jalur arteri di Pantura yang akan diperhatikan. Karena memang jalur ateri sendiri ada beberapa titik krusial, baik di Pantura maupun di Selatan. Seperti yang jadi perhatian di Gentong, Limbangan, sampai ke Tasikmalaya.

“Di Pantura juga sama demikian ada lintasan sebidang, ini juga akan dikelola dengan baik," terang Aan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement