Senin 01 Apr 2024 10:17 WIB

Drama Berbalas Cuitan dengan PM Inggris, Jubir Israel Mengundurkan Diri

Perdebatan keduanya terkait pembatasan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza.

Red: Setyanavidita livicansera
Warga Palestina mengantri untuk menerima makanan gratis di kamp pengungsi Jabaliya di Jalur Gaza pada Senin, (18/3/2024).
Foto: AP Photo/Mahmoud Essa
Warga Palestina mengantri untuk menerima makanan gratis di kamp pengungsi Jabaliya di Jalur Gaza pada Senin, (18/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy pada Ahad (31/3/2024) mengundurkan diri di tengah kegaduhan akibat kritikannya terhadap Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron. Pengunduran diri Levy terjadi tiga pekan setelah dia diskors menyusul keberatan Kementerian Luar Negeri Inggris tentang cuitan yang menanggapi pernyataan Cameron soal bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Di akun X miliknya, Levy mengubah biodatanya menjadi “Mantan Juru Bicara Pemerintah Israel.” "Kita tak perlu menjadi juru bicara untuk berbicara mewakili Israel,” katanya.

Baca Juga

Pada 8 Maret 2024, Cameron mengatakan, Inggris terus mendesak Israel agar mengizinkan lebih banyak truk masuk ke Gaza sebagai cara tercepat untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Jubir Israel itu lantas menanggapi pernyataan Cameron di X dengan mengatakan, “Saya harap Anda (Menteri Inggris Cameron) juga menyadari bahwa TIDAK ada batasan masuk untuk makanan, air, obat-obatan, atau perlengkapan pengungsian ke Gaza."

"Faktanya penyeberangan memiliki kapasitas yang BERLEBIHAN," tuturnya. “Tes kami. Datangkan 100 truk lagi setiap hari ke Kerem Shalom dan kami akan mengizinkannya,” kata Levy, menambahkan.