Senin 01 Apr 2024 11:01 WIB

Presenter Hilbram Dunar Meninggal karena Kanker Usus Besar, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Kanker usus besar sering kali tidak menimbulkan gejala di awal.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Presenter Hilbram Dunar, Hilbram meninggal dunia akibat penyakit kanker usus besar. Ada beberapa gejala dan penyebab kanker usus besar.
Foto: Dok. Instagram/@hilbramdunar
Presenter Hilbram Dunar, Hilbram meninggal dunia akibat penyakit kanker usus besar. Ada beberapa gejala dan penyebab kanker usus besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presenter kondang Hilbram Dunar meninggal dunia dalam usia 48 tahun karena menderita kanker usus besar stadium empat. Kanker usus besar adalah tumor ganas di usus besar, yang ditandai dengan perubahan pola buang air besar secara terus-menerus.

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan RI, penyakit ini sering kali berawal dari tumor jinak yang disebut polip. Penyebab kanker usus besar belum diketahui dengan jelas, namun ada beberapa hal yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker usus besar, antara lain jarang makan serat, jarang berolahraga, dan memiliki kebiasaan merokok.

Baca Juga

Kanker usus besar sering kali tidak menimbulkan gejala di awal. Namun, jika seseorang sering mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit, dan memiliki keluarga yang menderita kanker usus besar, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Makin awal terdeteksi, kemungkinan kanker usus besar untuk sembuh juga akan makin besar. Kanker usus besar bisa disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen pada jaringan usus besar. Akan tetapi, penyebab mutasi gen tersebut belum diketahui dengan pasti.

Meski penyebabnya tidak diketahui, ada beberapa gaya hidup yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker usus besar, seperti pola makan kurang serat, terlalu banyak konsumsi daging merah dan lemak, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan jarang olahraga.

Selain itu, ada beberapa kondisi atau penyakit yang juga meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar, yaitu memiliki gen dari orang tua dan saudara kandung dengan riwayat sama, menderita polip usus, obesitas, diabetes, penyakit radang usus, pernah menjalani radioterapi, menderita kelainan genetik yang disebut familial adenomatous polyposis (FAP) atau sindrom Lynch

Gejala kanker usus besar pada stadium awal terkadang tidak terasa atau bahkan tidak muncul sama sekali. Namun, ada beberapa gejala yang dapat muncul pada kanker usus besar stadium awal, seperti:

1. Diare atau sembelit

2. Perut kembung 

3. Kram atau sakit perut

4. Perubahan bentuk dan warna tinja

5. BAB berdarah

Jika sudah memasuki stadium lanjut, penderita kanker usus besar dapat mengalami gejala berupa kelelahan, sering merasa BAB tidak tuntas, perubahan pada bentuk tinja yang terjadi lebih dari sebulan, dan berat badan turun drastis.

Apabila kanker usus besar sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya dapat muncul gejala berupa sakit kuning (ikterus), pandangan kabur, pembengkakan pada lengan dan tungkai, sakit kepala, patah tulang, dan sesak napas. Seperti telah dikatakan sebelumnya, penderita kanker usus besar pada awalnya bisa saja tidak merasakan gejala sama sekali. Oleh sebab itu, periksakan ke dokter jika merasakan keluhan yang bisa jadi merupakan gejala kanker usus besar.

Stadium kanker usus besar akan ditentukan setelah dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Penentuan stadium ini membantu dokter untuk merencanakan metode pengobatan yang tepat. Pengobatan kanker usus besar dilakukan sesuai stadium atau tingkat keparahan kanker, bisa dengan operasi, kemoterapi, radioterapi, dan terapi target obat. 

Kanker usus besar dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat terutama dengan pola makan untuk mencegah kanker usus besar. Cara yang dapat dilakukan untuk memperkecil risiko terkena penyakit ini adalah: 

1. Berolahraga secara rutin

2. Meningkatkan asupan serat dari sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian

3. Menjaga berat badan ideal

4. Berhenti merokok

5. Menghindari konsumsi minuman beralkohol

Selain itu, agar kanker usus besar bisa dideteksi sedini mungkin, pemeriksaan melalui skrining juga perlu dilakukan. Metode pemeriksaan ini sangat dianjurkan, khususnya bagi orang yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker usus besar dan orang berusia 50 tahun ke atas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement