REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho mengatakan selain memastikan kelancaran arus lalu lintas, personel Polri juga dikerahkan untuk mengamankan 80.751 lokasi selama Operasi Ketupat 2024.
"Polri juga akan melaksanakan pengamanan pada 80.751 lokasi," kata Sandi dalam Apel Kesiapan Operasi Ketupat 2024 Satgas Humas di Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan 80.751 lokasi tersebut terdiri atas masjid, terminal, pelabuhan, bandara, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, objek wisata, dan objek vital lainnya.
Operasi Ketupat 2024 berlangsung selama 13 hari, dimulai dari tanggal 4 sampai 16 April 2024. Operasi kemanusiaan tersebut melibatkan 155.165 personel gabungan yang terdiri atas 1.150 personel dari Mabes Polri, 85.046 personel polda jajaran, dan 68.969 personel instansi terkait.
Polri juga mendirikan 5.784 pos yang terdiri atas 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu. "Gelar pasukan Operasi Ketupat 2024 rencananya akan digelar pada hari Rabu, tanggal 3 April, di Silang Monas," kata Sandi.
Sandi menambahkan keberhasilan Operasi Ketupat 2024 bergantung pada sinergi Polri dengan instansi terkait untuk menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran, dan kesehatan masyarakat.
"Di dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 terdapat beberapa hal yang perlu menjadi atensi," kata Sandi.
Hal yang menjadi atensi, yakni kecelakaan lalu lintas, pengaturan angkutan barang, rekayasa lalu lintas di tol dan jalur alternatif lainnya, pengaturan penyeberangan, pengendalian transportasi umum, pengendalian pada lokasi wisata, ketersediaan BBM, kenaikan harga serta ketersediaan bahan pokok dan bahan penting, bencana alam serta program mudik-balik gratis.
"Target Kapolri tahun ini dijaga jangan ada korban saat mudik dan balik (kecelakaan lalu lintas) semakin menurun," kata Sandi.