Senin 01 Apr 2024 12:58 WIB

BPS: Tekanan Inflasi Beras Mulai Melemah

BPS mengungkapkan inflasi beras mulai melemah pada Maret 2024.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pengunjung melintas di dekat beras yang dijual di Tangerang, Banten, Rabu (20/3/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung melintas di dekat beras yang dijual di Tangerang, Banten, Rabu (20/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, komoditas beras masih mengalami inflasi secara bulanan sebesar 2,06 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,09 persen. Meskipun begitu, BPS mengungkapkan inflasi beras mulai melemah pada Maret 2024.

"Pada Maret 2024, tekanan inflasi beras mulai melemah seiring dengan kegiatan panen raya," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan, mundurnya masa tanam yang diikuti masa panen berdampak pada pola pembentukan harga beras. Jika melihat periode sebelumnya yaitu pada periode awal 2023, Amalia menyebut harga beras tiga kali mengalami inflasi secara bulanan yang cukup tinggi pada Januari, Februari, dan Maret.

Lalu selama periode April 2023 hingga Maret 2024, BPS mencatat inflasi beras sempat naik tinggi pada September 2023 saat terjadi El Nino dan juga pembatasan ekspor beras di pasar global oleh beberapa negara lain. "Ini juga menyebabkan tekanan harga di tingkat global," tutur Amalia.

Lalu secara bertahap, Amalia menjelaskan, terlihat inflasi beras mulai mereda dan kembali naik cukup tinggi pada Februari 2024 sebelum terjadinya panen raya. Pada Maret 2024 tekanan inflasi beras terlihat mulai melemah seiring dengan mulainya panen raya.

"Ini artinya terjadi peningkatan produksi beras di domestik," ucap Amalia.

BPS mencatat inflasi pada Maret 2024 sebesar 0,52 persen. Sementara secara tahunan pada periode tersebut terjadi inflasi sebesar 3,05 persen dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 0,93 persen.

Inflasi bulanan pada Maret 2023 terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,58 pada Februari 2024 menjadi 106,13 pada Maret 2024. Sementara inflasi secara tahunan pada Maret 2023 terjadi peningkatan IHK dari 102,99 pada Maret 2023 menjadi 106,13 pada Maret 2024.

Penyumbang utama inflasi Maret 2024 secara bulanan merupakan kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,41 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok tersebut yakni telur, ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit, bawang putih, dan bawang merah.

Sementera itu, penyumbang utama inflasi Maret 2024 secara tahunan yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 2,09 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, daging ayam ras, cabai merah, sigaret kretek mesin (SKM), dan telur ayam ras.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement