Senin 01 Apr 2024 13:27 WIB

Ajaran dan Pengikut Lia Eden Masih Ada?

Lia Eden pernah mendeklarasikan agama baru.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Jejak Lia Aminuddin alias Lia Eden
Foto: Republika
Jejak Lia Aminuddin alias Lia Eden

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ajaran dan pengikut Lia Eden diduga tetap melestarikan ajarannya meskipun pemimpinnya telah meninggal dunia pada 2021 lalu. Berdasarkan video yang terekam lewat akun instagram @akbrfs_ tampak mereka melakukan aktivitas di sebuah rumah. Dalam video tersebut, tampak tulisan Eden di pagar rumah.

Kemudian di dinding tersorot bendera kecil tergantung warna merah dan bertuliskan "Tahta Suci Kerajaan Tuhan" di bagian atas. Di tengah-tengahnya berwarna putih bertuliskan Surga Eden God's Kingdom, lalu tulisan di bawah kain warna putih bertuliskan Ruhul Kudus.

Baca Juga

Dalam video tersebutpula tampak tersorot buku berjudul 'Kumpulan Firman-Firman Tuhan Periode Tahun 2017-2018'. Selain itu, tampak beberapa kelompok pemuda duduk bersila menyaksikan tujuh orang memakai jubah putih yang terdiri dari lima perempuan dan dua laki seperti membaca puji-pujian berbunyi 'Aku di Eden, Surga Eden'.

Tujuh orang berjubah putih itu diduga adalah pengikut Lia Eden di komunitas Lia Eden. Dan kelompok pemuda yang menyaksikan itu diduga adalah mahasiswa. Video ini diupload pada 21 Maret 2024. Namun republika.co.id berusaha mengonfirmasi kepada pemilik akun @akbrfs_ untuk menanyakan kebenaran video tersebut dan kapan diambilnya. Namun sang pemilik akun enggan memberikan komentarnya demi menjaga privasi.

Dilihat dari berbagai postingan @akbrfs_, dia adalah mahasiswa. Dan dia adalah seorang yang aktif bergerak dalam bidang hubungan antar agama jika dilihat dari postingannya tentang aktivitas keagamaan di Indonesia mulai dari agama resmi di Indonesia hingga agama-agama lokal.

Lia Eden memiliki nama lengkap Lia Aminuddin. Dia mendeklarasikan agama baru yakni Salamullah. Agama baru yang dibentuknya itu atas dasar agama-agama yang dipelajarinya mulai dari Islam, Kristen, Hindu dan Buddha. Agama Salamullah menggabungkan ajaran agama-agama tersebut.

Beberapa ajaran dari Lia Eden di antaranya adalah sholat dalam dua bahasa itu sah. Kemunculan ajaran Lia Eden ini memicu kegaduhan di Indonesia. Mereka dianggap sebagai ajaran sesat.

Lia Eden kemudian ditangkap pada 28 Desember 2005 di rumahnya, di Jalan Mahoni RT 005 RW 008, Bungur, Senen, Jakarta Pusat atas dugaan penodaan agama. Pada 29 Juni 2006, Lia Eden divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pada 30 Oktober 2007, Lia Eden bebas.

Tetapi penjara yang pernah dialaminya tak membuatnya kapok. Ia kembali ditangkap pada 15 Desember 2008 dengan dugaan kasus yang sama dengan sebelumnya. Dan Lia Eden harus kembali mendekam di penjara.

Dalam catatan republika.co.id tentang Lia Eden, Dia mengaku mendapatkan wahyu dari Malaikat Jibril dan mendeklarasikan agama baru Salamullah pada 1995. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meresponnya dan pada 1997 melarang aktivitas Salamullah karena dianggap sesat.

Pada 1998, Lia Eden mengaku sebagai Imam Mahdi dan reinkarnasi Bunda Maria. Pada 1999, Lia Eden mengeklaim telah berhasil mengalahkan Nyi Roro Kidul. Pada 2003, kelompok Salamullah berganti menjadi kaum Eden.

Wanita kelahiran 21 Agustus 1947 meninggal pada 9 April 2021. Ia beberapa kali terlibat kasus penodaan agama. Sekte Kerajaan Tahta Suci yang dibangunnya juga dianggap sesat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement