Senin 01 Apr 2024 13:50 WIB

PDIP Bersikukuh Tuntut Pilpres Ulang, Djarot: Waktunya Memungkinkan

Djarot sebut pemilu didesain untuk gelaran dua putaran.

Rep: Nawir Arysad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sangat mungkin terjadi. Apalagi desainnya yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 memang ditujukan untuk dua putaran.

Menurutnya, tak tepat argumen dari kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menilai Pilpres 2024 tak mungkin diulang. Menurutnya, opini tersebut hanya upaya untuk mengkerangkeng demokrasi.

Baca Juga

"Jangan kemudian kita pesimis bahwa tidak mungkin ada pilpres lagi, ya. Karena misalnya, kalau pasangan 02 didiskualifikasi, berarti kan pilpres lagi, ya kan, entah yang didiskualifikasi itu Mas Gibrannya atau dua-duanya," ujar Djarot di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Pilpres 2024 diulang juga bukan dalam rangka untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meskipun Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih tetap dilaksanakan pada 20 Oktober mendatang.