Senin 01 Apr 2024 15:01 WIB

Merajut Rekonsiliasi pada Bulan Ramadhan, Ormas Keagamaan Dinilai Berperan Penting

Sikap moderat dari pimpinan ormas dianggap sebagai langkah efektif.

Red: Fernan Rahadi
Bulan Ramadhan (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Bulan Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan tidak hanya menjadi momen penuh berkah bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa, tetapi juga menjadi waktu yang tepat untuk merekatkan kembali persatuan lintas agama dan masyarakat pasca pemilu 2024. 

Membahas semangat rekonsiliasi pasca pemilu dan memaknai bulan Ramadan, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi menjelaskan bahwa para tokoh agama memegang peran penting dalam membina rekonsiliasi. 

Ulama yang akrab dengan sapaan Gus Fahrur ini, menyoroti peran strategis ormas keagamaan dalam menenangkan emosi masyarakat pasca pemilu. Dengan memiliki pengikut yang loyal, ormas keagamaan memiliki potensi besar untuk membawa pesan rekonsiliasi dan moderasi kepada massa.

"Ormas (organisasi masyarakat) memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan rekonsiliasi, karena biasanya mereka mempunyai pengikut-pengikut yang sangat loyal. Selain itu, berbagai ormas biasanya mempunyai pimpinan yang juga menjadi patron (figur yang diteladani) di dalamnya," katanya, Jumat (29/3/2024).