REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Asuransi syariah saat ini sudah semakin populer dan menjadi salah satu opsi ketika seseorang memilih proteksi kesehatan. Nilai-nilai utama yang diusung asuransi syariah adalah keadilan dan transparansi.
Head of Product Development Prudential Syariah Bondan Margono mengatakan, perusahaan asuransi syariah secara berkala mengevaluasi produk dan layanannya. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan tren saat ini yang meliputi kebutuhan masyarakat, kondisi pasar, dan biaya kesehatan.
Berdasarkan evaluasi tersebut, perusahaan perlu menyesuaikan kontribusi biaya asuransi baik itu asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan, penyesuaian. Kontribusi merupakan salah satu upaya untuk melindungi dan memberikan layanan yang optimal kepada peserta di setiap tahapan kehidupan.
"Setidaknya ada empat faktor yang memengaruhi besaran kontribusi asuransi syariah," ujarnya dalam keterangan dikutip Senin (1/4/2024).
Pertama usia peserta. Seiring bertambahnya usia, risiko kesehatan peserta cenderung meningkat. Kedua, jenis kelamin, tidak dapat dipungkiri laki-laki atau perempuan memiliki dasar pertimbangan risiko yang berbeda terhadap suatu penyakit.
Ketiga, riwayat kesehatan, peserta dengan riwayat penyakit tertentu mungkin memerlukan perlindungan ekstra sehingga kontribusi harus disesuaikan. Faktor terakhir yaitu jenis asuransi syariah yang berpengaruh terhadap besaran Kontribusi peserta karena memiliki manfaat yang berbeda-beda.
Lebih lanjut Bondan menjelaskan, dalam konteks asuransi jiwa syariah dan asuransi kesehatan syariah, beberapa tipe peserta berpotensi untuk mengalami penyesuaian kontribusi. Pertama yang terdampak penyesuaian kontribusi adalah kelompok lanjut usia untuk perhitungan risiko kesehatan dan kematian.
Usia memang merupakan salah satu faktor penentu dalam perhitungan kontribusi asuransi syariah. Makin tua usia seseorang, maka semakin tinggi risiko terkait kesehatan dan bahkan kematian yang dihadapi.
"Peserta dengan usia lanjut mungkin akan menghadapi kenaikan kontribusi sebagai refleksi dari risiko yang lebih besar yang akan dikelola oleh perusahaan asuransi jiwa syariah," kata Bondan.
Selanjutnya adalah para perokok aktif. Hal ini lantaran risiko kesehatan yang lebih tinggi dihadapi para perokok aktif dan membuat perusahaan asuransi syariah cenderung menetapkan kontribusi yang lebih tinggi bagi mereka yang merokok.
"Hal ini menjadi kesempatan bagi perokok untuk mempertimbangkan beralih ke gaya hidup yang lebih sehat, bukan hanya untuk keberlanjutan finansial, melainkan juga untuk kesehatan diri mereka sendiri," ujarnya.
Kemudian, yang terdampak kontribusi penyesuaian adalah penderita penyakit kronis seperti diabetes, kanker, atau penyakit jantung, dapat menghadapi kontribusi yang lebih tinggi. Perusahaan asuransi syariah akan mengevaluasi risiko peserta berdasarkan riwayat kesehatan, dan penyakit kronis dapat menjadi faktor penentu dalam menentukan besaran kontribusi yang akan ditetapkan.
"Penting bagi setiap orang untuk fokus pada kesehatan dan merawat kondisi kesehatan dengan baik agar dapat membantu mengurangi risiko dan dampak finansial dari kenaikan Kontribusi asuransi jiwa syariah dan asuransi kesehatan syariah," kata Bondan.
Terakhir, peserta dengan pekerjaan yang berisiko tinggi seperti di sektor konstruksi, pertambangan, atau penerbangan lantaran menghadapi tantangan khusus dalam aspek perlindungan asuransi. Adanya risiko kecelakaan yang lebih tinggi pada pekerjaan ini sering kali memengaruhi besaran kontribusi yang harus dibayarkan oleh pekerja tersebut.
Dengan demikian, bagi peserta dengan pekerjaan berisiko tinggi, pemahaman akan pentingnya penyesuaian kontribusi asuransi syariah adalah hal yang sangat penting. Dalam menghadapi banyaknya risiko terkait dengan penyesuaian kontribusi asuransi, penting bagi setiap orang untuk menjaga perlindungan finansial secara komprehensif.
"Bagi kamu yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi, seperti memiliki pekerjaan berisiko tinggi, perokok aktif, atau memiliki riwayat penyakit kronis, pemahaman tentang penyesuaian kontribusi asuransi syariah menjadi hal yang penting untuk dipahami. Selain itu, pengisian Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) dengan jujur serta keterbukaan peserta akan kondisi kesehatan juga penting dilakukan untuk menghindari penolakan klaim," terangnya.
Bondan menambahkan, kesehatan dan perlindungan keluarga sangat berharga dan tidak ternilai sebagai bentuk amanah menjalani kehidupan dan ikhtiar untuk menghadapi risiko kehidupan yang tidak menentu. Penyesuaian Kontribusi terjadi dikarenakan adanya penyesuaian layanan yang perlu dilakukan agar lebih optimal untuk menjalankan amanah dari peserta.
"Selain itu, dengan Prudential Syariah, peserta dapat tetap saling tolong-menolong satu sama lain sehingga keberkahan dalam hidup pun juga dapat diraih," ujarnya.