REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi soal posisi partai di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia menjelaskan, keputusan soal oposisi atau koalisi merupakan hal strategis yang belum bisa diputuskan sekarang.
"Sikap berada di dalam maupun luar pemerintah merupakan keputusan politik strategis, sehingga akan dilakukan pembahasan khusus, tidak sekarang. Karena saat ini kami konsen di MK dan berbagai upaya hukum yang akan dilakukan," singkat Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan bahwa Prabowo Subianto ingin mengedepankan persatuan usai selesainya pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebutlah yang melandasi Prabowo untuk langsung bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Ditanya, apakah Prabowo juga akan merangkul Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri? Ia hanya menjawab bahwa keduanya memiliki hubungan yang baik.
"Pak Prabowo dengan Ibu Mega punya hubungan yang amat baik, dalam berbagai event pemilu-pemilu sebelumnya juga terbukti. Walaupun pernah berkontestasi, kemudian juga hubungan ketegangan mencair dan hubungan baik kembali berlanjut," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/3/2024).
"Begitu juga saat ini, kalau saya prediksi InsyaAllah lah ya akan terbangun komunikasi yang akan semakin baik dengan PDIP dan Ibu Mega," sambungnya.
Ia bahkan mengungkapkan salah satu pernyataan Prabowo dalam rapat internal Partai Gerindra. Dalam forum tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) itu mengatakan bahwa dirinya sangat menghormati Megawati.
"Pak Prabowo kan sangat menghormati Ibu Mega, bahkan terakhir di rapat internal kami, kalau nggak salah kami dipanggil Dewan Pembina itu ke Kertanegara. Ya Pak Prabowo menyatakan ya beliau sangat menghormati ya Ibu Megawati," ujar Habiburokhman.