Senin 01 Apr 2024 16:17 WIB

Kurs Rupiah Merosot, Makin Dekat ke Level Rp 16 Ribu per Dolar AS

Kurs JISDOR Bank Indonesia pada Senin turun ke level Rp 15.909 per dolar AS.

Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di awal pekan ditutup merosot karena rilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS) yang naik sehingga mengindikasikan tren inflasi yang berkelanjutan. Kurs rupiah ditutup melemah 38 poin atau 0,24 persen menjadi Rp 15.895 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.857 per dolar AS.

"Nilai rupiah pada hari ini masih cenderung melemah dan dolar AS lebih condong meneruskan tren kenaikannya terhadap rupiah, hal ini juga didukung oleh perilisan angka inflasi Amerika Serikat yang diukur dengan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi," kata analis Finex Brahmantya Himawan di Jakarta, Senin (1/4/2024). 

PCE Inti berfluktuasi, naik 2,8 persen periode tahunan dan 0,3 persen untuk periode bulanan. Angka tersebut menunjukkan tren inflasi yang berkelanjutan, yang berpotensi membuat bank sentral AS atau Federal Reserve (Fed) menahan diri sebelum mulai menurunkan suku bunga tahun ini. Kondisi ini selanjutnya memberi sentimen positif terhadap mata uang dolar AS.

Meski kurs rupiah terbebani oleh dolar AS, saat ini masih ada sentimen positif dari dalam negeri yaitu hari Lebaran karena akan ada banyak orang yang menerima tunjangan hari raya (THR) dan membelanjakan uangnya saat menjelang Lebaran.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis dengan pemberian THR 100 persen dan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdampak positif, karena akan memicu minat konsumsi dalam negeri di hari menuju Lebaran dan pasca-Lebaran nanti. Minat konsumsi akan menjadikan perputaran rupiah tinggi yang berdampak terhadap nilai penguatan mata uang rupiah.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin turun ke level Rp 15.909 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.873 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement