REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Komite Penyelidikan Rusia pada Senin (1/4/2024) mengumumkan telah dimulainya penyelidikan terhadap keterlibatan Ukraina, Amerika Serikat, dan negara-negara Barat dalam serangan teroris. Penyelidikan itu diluncurkan atas permintaan State Duma, majelis rendah parlemen Rusia, kata komite itu dalam pernyataannya di aplikasi pesan Telegram.
Pekan lalu, sejumlah anggota parlemen meminta komite tersebut dan Kejaksaan Agung Rusia serta otoritas peradilan Jerman, AS, Siprus, dan Prancis untuk menyelidiki fakta di balik perencanaan serangan teroris itu berikut pendanaannya. Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa penyelidikan itu akan memeriksa secara hati-hati data yang dikirimkan kepada mereka dan membuat keputusan terkait hal itu.
Pada 22 Maret, sejumlah pria bersenjata menerobos masuk ke Crocus City Hall dan mulai menembaki orang-orang yang sedang menunggu pertunjukan konser. Mereka juga membakar salah satu ruangan.
Serangan itu menelan 695 korban, termasuk 144 korban tewas, menurut data terkini dari Kementerian Darurat Rusia. Empat tersangka dalam kasus itu, yang semuanya warga Tajikistan, berusaha kabur dengan sebuah mobil tetapi kemudian ditangkap dan didakwa telah melakukan aksi terorisme.
Pemerintah Rusia meyakini mereka akan melarikan diri ke Ukraina, di mana dalang serangan itu telah menyiapkan tempat persembunyian. Penyelidikan kasus itu masih berlangsung.