Senin 01 Apr 2024 21:24 WIB

Pangdam Jaya Pastikan Pemerintah Beri Ganti Rugi Korban Ledakan Gudmurah

Pengajuan ganti rugi sudah diajukan ke PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Keterangan pers Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohammad Hasan terkait ledakan gudang amunisi TNI di Ciangsana, Kabupaten Bogor
Foto: republika
Keterangan pers Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohammad Hasan terkait ledakan gudang amunisi TNI di Ciangsana, Kabupaten Bogor

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen Mohamad Hasan memastikan pemerintah akan memberikan ganti rugi kepada korban terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2024) lalu. Pengajuan ganti rugi sudah dilakukan oleh ke PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.  

"Sudah diajukan oleh PJ Gubernur Jawa Barat [Bey Machmudin]," tegas Hasan setelah Rakor Lintas Sektoral di Polda Metro Jaya, Senin (1/4/2024).

Baca Juga

Namun sebelum memberikan ganti rugi, menurut Hasan, akan ada pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan pendataan. Selain itu, kata Hasan, pihaknya telah meninjau kembali tempat kejadian perkara di Gudmurah di Bogor dan dipastikan sudah aman. Namun Hasan juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan sterilisasi untuk mengumpulkan sisa material dari peristiwa ledakan itu 

"Dilakukan sekarang dan disampaikan memerintahkan dilakukan pembersihan dan langkah-langkah berikutnya sehingga area dan terdapat itu aman," kata Hasan.

Sebelumnya ledakan gudang munisi daerah (Gudmurah) Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (30/3/2024) berdampak pada pemukiman warga di sekitar lokasi, termasuk cluster Visalia di Kota Wisata, Cibubur yang berjarak radius 200 meter dari pusat ledakan. Selain membulkan kerusakan, juga masih ditemukan sejumlah granat dan selongsong mortir pasca penyisiran Tim Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI AD.

“Kami mengharapkan penyisiran kembali di cluster kita tadi sudah dilakukan Tim Jihandak. Namun dalam beberapa waktu ke depan setelah tadi kami masuk pulang kami masih menemukan beberapa. Jadi artinya mungkin masih ada belum ketemu pada saat mereka menyisir,” harap Fendhi Munawan, ketua RW 051, cluster Visalia, kepada awak media, di Kota Wisata Cibubur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (31/3/2024) kemarin.

Selain itu, kata Fendhi, warga juga menuntut pemulihan dari segi materi. Sejauh ini tercatat sebanyak 33 KK yang sudah menyampaikan kerusakan rumah mereka. Bahkan tidak sedikit atap rumah warganya yang bolong dan tembus ke plafon akibat kejatuhan selongsong mortir serta beberapa tembok mereka mengalami keretakan. Parahnya lagi, ia menduga ada beberapa yang pondasi terdampak sehingga sangat membahayakan. 

“Kami mengharapkan bisa bertemu dengan pihak TNI karena warga sudah mulai menanyai saya gimana ini pak RW rumah saya dalam keadaan kondisi kayak gini semua retak-retak pecah,” ungkap Fendhi. 

Selanjutnya, Fendhi juga meminta pemerintah, TNI atau Sinarmas selaku pengembang claster Visalia memberikan program treatment kepada masing-masing keluarga. Sebab insiden ledakan hebat tersebut menimbulkan trauma mendalam terhadap warganya, khususnya anak-anak. Diharapkan dengan adanya program treatment yang nanti diberikan dapat membuat warganya kembali nyaman tinggal di rumahnya.

“Setelah buka puasa setelah maghrib anak-anak mereka istri semua mereka nangis. Karena ledakannya sangat keras rumah kita itu kacanya semuanya bergetar jadi plafon turun semua kaca pecah jadi itu yang mengakibatkan anak-anak nangis histeris dan kemudian trauma mereka bahkan sampai saat ini takut,” terang Fendhi. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement