Senin 01 Apr 2024 21:44 WIB

Bos Uni Eropa Diselidiki dalam Kasus Dugaan Korupsi Vaksin Covid-19

Ratusan juta dosis vaksin Covid-19 tidak terpakai, Uni Eropa rugi sekitar 4 M euro.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen tengah diselidiki terkait dugaan kejahatan terkait vaksin Covid-19.
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen tengah diselidiki terkait dugaan kejahatan terkait vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kejaksaan Uni Eropa (EU) telah mengambil alih penyelidikan Belgia terhadap dugaan korupsi terkait pengadaan vaksin Covid-19. Pihak yang diselidiki ialah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Kantor Penuntut Umum Eropa sedang menyelidiki apakah von der Leyen, yang akan mencalonkan diri lagi sebagai bos EU, bersalah dalam kasus dugaan "mencampuri pelayanan publik, pemusnahan SMS, korupsi, dan konflik kepentingan," menurut berkas pengadilan yang dilihat oleh Politico.

Baca Juga

Kejaksaan Agung Belgia di Liege pada awal 2023 memulai penyelidikan itu setelah menerima keluhan dari pelobi lokal Frederic Baldan. Dia menuding von der Leyen melakukan tindakan melanggar hukum karena berkomunikasi secara pribadi dengan CEO Pfizer Albert Bourla ketika pandemi melanda pada 2021.

sumber : Antara, Sputnik
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement