Selasa 02 Apr 2024 08:49 WIB

Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah, Panaskan Situasi di Kawasan 

Israel mencoba mengerahkan semua kekuatannya untuk memperluas konflik.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Kendaraan Tank Tempur Tentara Israel
Foto: VOA
Kendaraan Tank Tempur Tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Media Pemerintah Iran dan pihak berwenang Suriah melaporkan beberapa orang tewas dalam serangan udara Israel yang meratakan kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Komandan senior Pasukan Quds Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, adalah salah satu dari delapan korban tewas dalam serangan itu.

Duta Besar Iran di Suriah Hossein Akbari yang tidak terluka mengatakan, delapan orang tewas termasuk tiga personel militer. Ia mengatakan respon Iran akan "tegas." Dikutip dari Aljazirah, Senin (1/4/2024) terlihat asap dari reruntuhan kantor konsulat yang terletak di distrik Mezzeh, Damaskus itu. Sementara mobil-mobil layanan darurat diparkir di depannya.

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menggambarkan serangan tersebut "sebagai pelanggar semua kewajiban dan konvensi internasional" dan ia menyalahkan Israel. Dalam pernyataan terpisah juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan Iran berhak untuk memberikan reaksi dan akan memutuskan jenis respon dan hukuman pada agresor.

Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengecamnya sebagai 'serangan teroris.' "Kami mengutuk keras serangan teroris jahat yang mengincar gedung konsulat Iran di Damaskus yang membunuh sejumlah orang tidak bersalah," kata Mekdad dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Suriah, SANA.