Selasa 02 Apr 2024 08:58 WIB

Beijing Minta Manila tak Provokasi Terkait Ren'ai Jiao di Laut China Selatan

Kapal penjaga pantai Filipina mengalami kerusakan setelah ditabrak kapal penjaga pantai China di perairan Ren'ai Jiao.

Rep: Erik PP/ Red: Partner
.
Foto: network /Erik PP
.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Wang Wenbin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Wang Wenbin.

BEIJING -- Pemerintah China mendesak Filipina untuk segera berhenti melanggar kedaulatan negaranya dan provokasinya terhadap Ren'ai Jiao di Laut China Selatan. Beijing mendesak Manila untuk kembali menaati semangat Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan (DOC).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Wang Wenbin menyampaikan pernyataan tersebut menanggapi sikap yang dibuat oleh Departemen Pertahanan Nasional Filipina pada 29 Maret 2024 dan pernyataan Asisten Dirjen Dewan Keamanan Nasional Filipina Jonathan Malaya pada 30 Maret 2024, oleh mengenai masalah Laut Cina Selatan.

Wang menunjukkan, Nansha Qundao, termasuk Ren'ai Jiao, selalu menjadi wilayah China. Cakupan wilayah Filipina ditentukan oleh beberapa perjanjian internasional,. Sedangkan Nansha Qundao China terletak di luar batas wilayah Filipina.

Wang menuduh, Filipina berusaha menyembunyikan fakta bahwa mereka telah mengingkari janjinya kepada China, melanggar kedaulatan negaranya, dan terus memprovokasi China. "Hal ini adalah satu-satunya penjelasan yang masuk akal atas serangkaian tuduhan palsu Filipina terhadap China," kata Wang di Beijing dilaporkan Xinhua, Senin (1/4/2024).