REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Cawapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka, mengaku mempelajari skema program makan siang gratis dari India. Negeri Bollywood tersebut telah menerapkan program untuk siswa tersebut sejak 1995.
Gibran mengatakan, salah satu skema yang ada di India bisa diterapkan dengan sangat efisien kepada setiap anak atau siswa. Begitu juga dengan karakteristik India yang hampir sama dengan Indonesia jika dilihat dari jumlah populasi penduduk.
"Itu Pak Dubes bilang satu kepala, satu anak itu 11 sen karena sangat efisien, distribusi logistiknya efisien," kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2024). Dia merujuk hasil diskusinya dengan Duta Besar India untuk Indonesia Shri Sandeep Chakravorty pada Senin (1/4/2024).
Baca: SBY dan Prabowo, Penghuni Paviliun 5A Akmil yang Jadi Presiden
Gibran berkomitmen akan menyiapkan skema terbaik agar program tersebut bajaln. Salah satunya, adalah mencangkok ataupun mempelajari sejumlah negara yang telah menerapkan program tersebut mulai dari ahli gizi hingga jalur pendistribusiannya.
"Termasuk efeknya seperti apa ke anak-anak, murid-murid lalu kita belajar pendistribusiannya, logistiknya seperti apa. Sentra kitchen-nya seperti apa, keterlibatan ahli gizinya seperti apa," ujar Gibran.
Pada Senin, Dubes India Shri Sandeep Chakravorty mengaku, melakukan pembahasan program makan siang gratis ketika menemui cawapres terpilih Gibran di Balai Kota Solo. Shri mengaku, perwakilan TPN Prabowo-Gibran sudah dikirim ke India untuk mempelajari kebijakan makan siang gratis di negaranya.
Baca: China, Negara Pertama yang Dikunjungi Presiden Terpilih Prabowo
"Ada tim yang sudah diterjunkan ke India, untuk melihat bagaimana India menerapkan kebijakan itu. Seperti kalian tahu, itu menjadi salah satu manifestonya," kata Shri.
Dia juga menyebut, ada peluang kerjasama lintas sektoral antara India dan Indonesia. Mulai bidang kesehatan, direct flight Jakarta-India, bioteknologi, pertanian, hingga pembayaran digital.
"Kami sedang coba menjajaki kerja sama dalam bidang kesehatan, konektivitas, dan sekarang ada delegasi Indonesia di India, mereka sedang mencari tahu tentang bioteknologi, juga soal pertanian, pembayaran digital," katanya.