Selasa 02 Apr 2024 13:42 WIB

YKMI: Perusahaan Terafiliasi Israel Berkampanye Produk Mereka Dibuat di Indonesia

Produk terafiliasi Israel melawan boikot pakai taktik disinformasi Palestina Washing.

Ratusan Massa dari Yayasan Konsumen Muslim Indonesia & Gerakan kebangkitan produk nasional  turut serta dalam aksi solidaritas Palestina untuk mendukung masyarakat muslim di Gaza agar bisa melaksanakan ibadah Ramadhan semestinya di depan kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (9/3/2024). Peserta aksi menyerukan gerakan #Ramadhan tanpa produk genosida sekaligus menegaskan kepada masyarakat agar terus melakukan tindakan progresif untuk melemahkan perekonomian Israel dengan melanjutkan aksi boikot produk terafiliasi Israel.
Foto: Dok Republika
Ratusan Massa dari Yayasan Konsumen Muslim Indonesia & Gerakan kebangkitan produk nasional turut serta dalam aksi solidaritas Palestina untuk mendukung masyarakat muslim di Gaza agar bisa melaksanakan ibadah Ramadhan semestinya di depan kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (9/3/2024). Peserta aksi menyerukan gerakan #Ramadhan tanpa produk genosida sekaligus menegaskan kepada masyarakat agar terus melakukan tindakan progresif untuk melemahkan perekonomian Israel dengan melanjutkan aksi boikot produk terafiliasi Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berlanjutnya boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel di Indonesia agaknya membuat gerah beberapa pihak yang terdampak. Hal itu berakibat pada munculnya disinformasi yang berupaya menepis keterkaitan produk mereka dengan negara zionis Israel yang saat ini sedang melakukan genosida di Jalur Gaza, Palestina.

Disinformasi untuk memunculkan kebingungan di tengah konsumen Muslim juga dikampanyekan melalui media chatting aplikasi Whatsapp. Sasarannya, mulai ibu rumah tangga, kelompok profesi, hingga ibu-ibu pengajian. 

Upaya pembelaan diri dengan taktik disinformasi seperti itu disebut dengan istilah 'Palestina Washing'. Kampanye berbaik-baik dengan Palestina, lazimnya menyebut bagaimana sejumlah perusahaan multinasional telah ikut menyumbangkan donasi kemanusiaan untuk membantu warga Gaza.

Belum lagi, menurut Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan, perusahaan terafiliasi Israel berkampanye dengan menyebut produk mereka diproduksi di Indonesia. Padahal, sebetulnya markas pusatnya ada luar negeri. 

"Konsumen Muslim seharusnya menggunakan produk-produk alternatif sebagai pengganti," kata Himawan dalam siaran pers dikutip di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Dia pun menyebut sejumlah brand terkenal, yang terafiliasi mendukung Israel. "YKMI telah mengidentifikasi sepuluh produk progenosida dengan sejumlah kriteria. Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash," kata Himawan dalam diskusi publik bertema 'Ramadhan Tanpa Produk Genosida' di Jakarta, belum lama ini.

Ahmad menyebut, berdasarkan analisis dan kajian internal, YKMI merekomendasikan boikot massal atas 10 brand produk perusahaan multinasional asing, yang beroperasi di Indonesia. Termasuk produk kurma Israel. "Kami menyarankan konsumen Muslim menghindari semua produk tersebut sejak Ramadhan ini," ucap Ahmad.

Selain Boycott.Thewitness dan Bdnaash yang paling popular di Indonesia, situs gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) sejak lama juga aktif membagikan tautan yang mendorong ajakan boikot terhadap produk terafiliasi Israel. Bahkan pada 2009, BDS melalui situs bdsmovement.net ikut mendorong kampanye boikot yang dicetuskan Asosiasi Konsumen Turki dengan menyebarkan tautan untuk memboikot produk-produk terafiliasi Israel.

Boikot produk terafiliasi Israel harus diakui memang telah berdampak. Tak kurang, kanal berita Al Jazeera mengungkapkan bagaimana boikot telah berdampak pada produk terafiliasi Israel di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Malaysia. Media internasional ini melaporkan kencangnya gerakan boikot konsumen Muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement