Selasa 02 Apr 2024 20:14 WIB

Pramuka tak Lagi Diwajibkan, Ini Respons Wapres Ma'ruf Amin

Menurut Wapres, nantinya hanya orang yang memiliki niat yang bakal masuk Pramuka.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Wakil Presiden (Wapres) RI Maruf Amin secara resmi membuka acara Banten Halal Festival Ramadan 2024 pada Selasa (2/4/2024).
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Wakil Presiden (Wapres) RI Maruf Amin secara resmi membuka acara Banten Halal Festival Ramadan 2024 pada Selasa (2/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGGERANG– Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta semua pihak tak memermasalahkan pencabutan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah bagi peserta didik. Menurut Wapres, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tidak meniadakan Pramuka dari kegiatan ekskul sekolah, melainkan hanya menggeser dan menempatkannya sebagai salah satu pilihan.

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem A Makarim, untuk mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah menuai pro dan kontra di masyarakat. Pencabutan tersebut tertuang pada Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah yang dikeluarkan pada 25 Maret 2024.

Baca Juga

“Sebenarnya Permendikbud itu tidak meniadakan itu Pramuka, tapi menggeser. Yang tadi posisinya wajib, menjadi pilihan sesuai ekstrakulikuler. Menurut saya itu bagus. Sebab nanti tidak seperti kemarin, misalnya suka tidak suka kemudian dia dipaksa semua. Dengan pilihan itu, yang masuk Pramuka dia benar-benar punya niat keinginan. Itu akan lebih baik lagi,” kata Wapres dalam keterangan persnya usai membuka Banten Halal Festival Ramadhan: Dari Banten untuk Dunia, di Menara Syariah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Selasa (2/4/2024).

Ma’ruf menyebut Pramuka tetap menjadi bagian dari pembelajaran siswa karena memiliki nilai penting. Karena di dalam Pramuka, terdapat pelajaran mengenai patriotisme dan integritas individu sebagai warga negara yang harus dipupuk sejak dini.

“Kita semua pendapatnya sama bahwa Pramuka itu penting. Itu untuk memberikan pendidikan kepada siswa-siswa kita. Saya kira banyak manfaat dalam rangka memberikan integritas sebagai warga negara, persiapan mental lah. Kita semua mengatakan bahwa Pramuka penting,” ujar Ma’ruf. 

Wapres berharap agar masyarakat maupun pihak terkait di bidang pendidikan dapat dengan bijak menyikapi perubahan ini. Sehingga, pro dan kontra yang terjadi di masyarakat tidak berkelanjutan dan menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement