REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sistem pendingin udara Masjidil Haram menjalani pemurnian sembilan kali sehari dan menggunakan sinar ultraviolet untuk sterilisasi sebelum dilepaskan ke dalam masjid. Ini langkah yang diambil untuk memastikan 100 persen udara bebas kuman.
Proses canggih tersebut dikelola oleh Badan Urusan Teknis, Operasional, Pemeliharaan, dan Pengelolaan Fasilitas di bawah Otoritas Umum Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Dilansir Gulf News, Selasa (2/4/2024), sistem ini tidak hanya mendinginkan tetapi juga memurnikan udara di dalam masjid.
Dengan konsumsi energi pendingin yang mencapai 155.000 ton, sistem pendingin masjid ini termasuk yang terbesar di dunia. Sistem ini beroperasi melalui dua stasiun utama, Kudi dan Shamiya. Stasiun terakhir merupakan stasiun terbesar di dunia, yang memproduksi 120 ribu ton alat pendingin dan terletak 900 meter dari Masjidil Haram.
Stasiun Ajyad menyumbangkan tambahan 35.000 ton pendingin dari jarak 500 meter. Air berpendingin antara 4 hingga 5 derajat Celsius dialirkan melalui pipa-pipa dari stasiun-stasiun tersebut menuju Masjidil Haram, mengalami proses pertukaran panas di ruang mekanis sebelum udara segar dan dingin didistribusikan ke seluruh masjid.
Badan tersebut telah meningkatkan unit penanganan udara dan penukar panas serta secara teratur mengganti filter pemurnian udara. Pemurnian udara dilakukan dengan mengalirkan udara alami melalui filter di atap Masjidil Haram, yang menghalangi debu dan partikel kecil.
Kemudian, diikuti dengan sterilisasi ultraviolet untuk menghilangkan bakteri dan kuman. Hal ini memastikan udara yang mencapai ruang sholat masjid bebas dari kontaminan.
Administrasi Umum Operasi dan Pemeliharaan mengawasi sistem ini, mempekerjakan tim insinyur dan teknisi Saudi yang terampil. Untuk mengatur suhu, menjaga tingkat kelembapan optimal, dan memastikan efisiensi operasional 24 jam.
Tim ini menyesuaikan keseimbangan udara berdasarkan jumlah dan kepadatan pengunjung, meningkatkan kenyamanan termal dan efisiensi energi sambil mematuhi standar teknis dan keselamatan yang ketat.