REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan angka prediksi pergerakan orang saat libur Lebaran 2024 mencapai 193,6 juta orang berasal dari survei sahih (benar).
“Saya perlu menegaskan survei 193,6 juta (prediksi pergerakan orang saat Lebaran Idul Fitri 2024), adalah insya Allah merupakan survei yang sahih,” kata Budi usai menghadiri Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, Kakorlantas Polri, Kepala BMKG dan Kepala Basarnas terkait Kesiapan Mudik Lebaran 2024 di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Menurut Budi, angka tersebut merupakan angka yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena penelitiannya melalui lembaga dan pihak-pihak yang kompeten.
Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Kominfo, Telkomsel, pakar transportasi, dan akademisi telah mengadakan survei pergerakan penumpang, dengan hasil 193,6 juta penduduk Indonesia berpotensi melakukan perjalanan mudik.
“Karena kami dibantu BPS, yang memang memiliki pengalaman dalam hal survei, dibantu Kominfo, dan lembaga survei. Dan tahun yang lalu 123 juta, kami cek bersama dengan perusahaan Telkom, angkanya lebih dari 123 juta,” ucap Budi.
Menurut Budi gelombang pergerakan penduduk Indonesia yang diprediksi mencapai 193,6 juta orang, sebagian besar pemudik aglomerasi.
“Angka 193,6 juta itu adalah juga mudik aglomerasi (kawasan tertentu). Jadi mereka ke Bogor, atau Yogyakarta ke Klaten, dan sebagainya,” kata Budi.
Sebelumnya, Budi menyarankan agar masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman agar melakukan mudik Lebaran 2024 lebih awal dan begitu pun ketika balik agar dilakukan paling akhir.
Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik terjadi pada H-4 hingga H-2 Lebaran. Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat segera mudik sebelum puncak arus balik tersebut.
"Anjuran kita adalah mudik di H-5 dan seterusnya. Kita tahu cuti anak-anak tanggal 4-16 April, jadi memungkinkan kepulangan lebih awal kembalinya lebih akhir,” kata Budi.
Budi juga memastikan telah melakukan berbagai langkah dan upaya secara maksimal untuk melayani masyarakat selama angkutan arus mudik maupun balik Lebaran di semua lintas moda transportasi.
Kementerian Perhubungan menyiapkan sebaik mungkin dalam menghadapi angkutan mudik Lebaran baik dari pemeriksaan kelaikan operasi (ramp check) kendaraan angkutan serta sarana dan prasarana lainnya.
“Dalam koordinasi kami dengan Kakorlantas kita lakukan lebih intens bahkan nanti Kakorlantas yang akan menyampaikan kapan akan dilakukan satu arah (one way) atau mengambil sebagian jalur dari arah sebaliknya (contraflow),” jelas Budi.
Selain itu, berkoordinasi kepada lintas sektor termasuk menyiapkan posko mudik yang akan dibuka tanggal 3-18 April, sehingga masyarakat yang mudik bisa sampai ke kampung halaman bahkan ketika balik pun tetap keadaan aman dan nyaman.
“Momen Idul Fitri untuk persiapkan dengan hati-hati, dengan seksama. Dan kita menyambutnya dengan mengkordinasikan sampai dengan penyediaan BBM dan pelayanan transportasi yang lain,” kata Budi.