REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Tidak sedikit yang berdoa punya jodoh seperti yang diidam-idamkan layaknya artis atau pasangan artis maupun publik figur lainnya. Menurut Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), berdoa seperti itu sejatinya boleh-boleh saja.
"Boleh saja, selama bukan doa untuk mencelakakan orang lain atau perbuatan dosa," kata Gus Fahrur saat dihubungi, Kamis (28/3/2024).
Tentu saja seyogianya berdoa agar mendapat pilihan yang terbaik dari Allah SWT. Berdoa ini dalam konteks bisa kapan saja, termasuk setelah selesai beribadah, ataupun istikharah.
Gus Fahrur melanjutkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda "Do’a seorang hamba akan senantiasa dikabulkan selama isi permintaannya tidak bersifat maksiat (dosa) atau untuk memutus tali silaturahmi dan selama ia tidak tegesa-gesa”.
"Ada yang bertanya: 'Wahai Rasulullah apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa?'” Rasululah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: "Seseorang berkata, 'Aku telah berdoa dan terus berdoa, namun sampai sekarang doaku belum juga dikabulkan,' kemudian ia merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan doanya,'" demikian bunyi hadits-nya.
Menurut Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah, hadist ini mengajarkan tentang adab berdoa. Seyogianya adab tersebut perlu dimiliki oleh setiap muslim dan tidak berputus ada. Meski demikian, Muslim hendaknya tetap berserah diri.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“… Berdo’alah kepadaku, niscaya akan Aku kabulkan doamu …” (QS Al Mukmin: 60).
Berdoa merupakan hal Allah SWT yang perlu dipenuhi. Doa juga merupakan ibadah seorang muslim, dan menjadi bentuk penghambaan dari makhluk tidak berdaya di hadapan Allah.
Dengan berdoa, seorang hamba bisa merasa lebih dekat dengan Allah. Tentu doa harus dilakukan penuh adan dan menghindari untuk berdoa yang jelek-jelek.