REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan agar peristiwa Brexit atau Brebes Exit yang terjadi pada 2016 silam tidak kembali terjadi. Brexit dikenal sebagai peristiwa kemacetan mengerikan di pintu keluar Tol Brebes Timur atau Brebes Exit (Brexit) yang menjadi momen terburuk mudik Lebaran.
Hal itu disampaikan Moeldoko dalam rapat Kesiapan Pemerintah Menghadapi Risiko Bencana Hidrometeorologi pada arus mudik, Selasa, (2/4/2024).
"Kita punya pengalaman Brexit 2016 itu tidak boleh terjadi untuk itu kita semua sudah siap, pemerintah siap semua kementerian atau lembaga konsentrasi di situ, tapi masyarakat juga harus siap menghadapi situasi," kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, Presiden Jokowi juga telah mengingatkan potensi terjadinya lonjakan arus mudik yang sangat besar pada tahun ini. Berdasarkan survei dari Kemenhub, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 193,6 juta jiwa.
Selain itu, pemerintah juga akan mengantisipasi terjadinya bencana Hidrometeorologi saat arus mudik nanti, salah satunya dengan melakukan mitigasi risiko kemungkinan bencana. Menurut Moeldoko, pemerintah pun telah siap menghadapi mudik.
"Pemerintah telah siap menghadapi mudik. Menhub dan seluruh jajaran pada posisi siap. Kali ini kita perkuat dari sisi mitigasi risiko atas kemungkinan-kemungkinan bencana. Kita berharap mudik kali ini betul-betul bisa berjalan lancar," katanya.
Kendati demikian, ia juga meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan saat perjalanan mudik nanti.
"Sedia payung sebelum hujan mungkin makanan, minuman, mobilnya disiapkan dengan baik sebelum berangkat, BBM-nya penuh, jangan sampai nanti ada kemacetan tidak siap," ujar Moeldoko.