Selasa 02 Apr 2024 23:01 WIB

Imbas Izin Belum Terbit, Stok Daging Kerbau Bulog Kosong Jelang Lebaran

Bulog telah ajukan izin impor stok daging kerbau sejak awal tahun

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pekerja memasak daging kerbau dan kambing saat persiapan tradisi membagi nasi jangkrik di kompleks makam Sunan Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (27/7/2023). Panitia tradisi buka luwur Sunan Kudus menyembelih sebanyak 17 kerbau dan 69 kambing untuk leuk sekitar 34.000 bungkus nasi jangkrik yang akan dibagikan pada masayarkat saat hari Asyuro 10 Muharram yang jatuh pada Jumat 28/7/2023, sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Sejumlah pekerja memasak daging kerbau dan kambing saat persiapan tradisi membagi nasi jangkrik di kompleks makam Sunan Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (27/7/2023). Panitia tradisi buka luwur Sunan Kudus menyembelih sebanyak 17 kerbau dan 69 kambing untuk leuk sekitar 34.000 bungkus nasi jangkrik yang akan dibagikan pada masayarkat saat hari Asyuro 10 Muharram yang jatuh pada Jumat 28/7/2023, sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, izin impor untuk komoditas daging kerbau beku hingga saat ini belum keluar. Hal ini membuat tidak adanya impor daging untuk kebutuhan lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

“Nol (impor daging kerbau). Karena izinnya nggak ada dan nggak keluar. Bulog tidak dapat importasi untuk daging kerbau,” kata Bayu dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Bayu mengatakan, Bulog sudah mengajukan izin impor 100 ribu ton daging kerbau sejak awal tahun 2024 lalu. Namun pengajuan tersebut tak kunjung dikeluarkan izinnya. Bayu juga enggan menjawab terkait alasan izin impor tidak keluar.

“Tanya otoritas yang berwenang. Kita sudah 100.000 ton (diajukan) sejak awal tahun,” katanya.

Karenanya, Bulog saat ini sudah tidak memiliki stok daging kerbau untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran. Hal ini karena Bulog juga tidak memiliki ruang penyimpanan yang cukup. 

“Sedikit sekali, bahkan mungkin sudah habis stok di Bulog. Karena Bulog kan nggak punya refrigerator (pendingin) skala besar," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement