Rabu 03 Apr 2024 06:17 WIB

TNI Perluas Penyisiran Sekitar Gudmurah di Ciangsana Sampai 4 Kilometer

Saat Gudmurahberdiri sekitar 1980-an, tak ada permukiman penduduk di sekitarnya.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Nugraha Gumilar saat ditemui di kantornya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2024).
Foto: Antara/Genta Tenri Mawangi.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Nugraha Gumilar saat ditemui di kantornya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI AD terus menyisir kawasan permukiman di sekitar Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor. Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi bahan peledak yang tergeletak imbas dari ledakan pada Sabtu (30/3/2024) malam WIB.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen R Nugraha Gumilar menyebutkan, sejauh ini, tim dari Jihandak Zeni TNI AD telah menyisir kawasan dalam radius dua kilometer (km) dari Gudmurah Kodam Jaya. Namun, langkah itu tidak berhenti.

Baca: Citra Satelit Ungkap Permukiman Mendekat ke Gudmurah Kodam Jaya

"Radiusnya kemarin baru sampai dua kilometer, nanti akan bertambah sampai tiga atau empat kilometer, untuk amannya, karena kalau lihat aturan, gudang itu jarak amannya dari penduduk, sekitar 500 meter sampai satu kilometer. Itu jarak aman," kata Nugraha saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2024).

Dia menjamin tim Jihandak Zeni TNI AD terus bekerja sampai mereka dapat memastikan tak ada lagi bahan peledak yang tercecer di luar gudang. Terutama, di kawasan permukiman warga agar mereka bisa beraktivitas normal.

"Ibaratnya seperti sarang laba-laba sampai jarak maksimal penyisirannya, kalau sudah yakin tidak ada dalam dua hingga tiga hari ini, kami akan anggap sudah bersih," ucap Nugraha.

Baca: Mengenal Pangdam Jaya Mayjen M Hasan, Eks Pengawal Jokowi

Kondisinya saat ini, menurut dia, permukiman warga ada yang mendekat sampai berjarak kurang lebih 400 meter dari Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Oleh karena itu, TNI pun berharap otoritas yang berwenang dapat memperhatikan persoalan itu.

"Sebetulnya (jarak) 400-500 meter itu sudah rawan. Jadi memang kami berharap ke depan pemerintah daerah juga dalam merancang pengembangan tata ruang wilayah lebih melihat faktor itu juga. Jangan (gudang munisi) didekati (rumah-rumah) penduduk," ujar Nugraha.

Dia pun berkisah, saat Gudmurah Kodam Jaya berdiri dan mulai beroperasi sekitar 1980-an, tak ada permukiman di kawasan sekitar. Bahkan, lokasinya berada di pelosok. "Dulu itu kan sepi, tetapi sekarang jadi perkotaan. Cepat sekali. Ini harus kerja sama dengan pemerintah daerah ke depan (agar) tidak terjadi lagi (insiden)," kata Nugraha.

Baca: Dandim Penjaga Jakarta Pusat Naik Pangkat Jadi Kolonel

Terkait terjadinya insiden ledakan hingga kebakaran, Nugraha memastikan, tim investigasi dari Mabes TNI masih bekerja di lapangan mengumpulkan bukti. Hasil investigasi itu juga yang nantinya menjadi dasar untuk membuat kebijakan terkait masalah penyimpangan amunisi dan sistem pergudangan amunisi di TNI ke depan.

Adapun Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana meledak pada Sabtu, yang menyebabkan beberapa gudang terbakar dan beberapa bahan peledak terpental sampai ke kawasan pemukiman penduduk. Total ada 65 amunisi yang meledak hingga menimbulkan getaran besar di permukiman warga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement