REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi situasi cuaca pada sepekan menjelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriyah/2024 Masehi. Menurut BMKG, pada periode waktu tersebut cuaca akan didominasi hujan ringan hingga sedang.
"Jika kita lihat, hujan sedang ini bisa berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. Sedangkan untuk periode 10 hingga 16 April 2024 sudah mulai agak mereda," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, kondisi cuaca periode 3 hingga 9 April 2024 diprediksi masih didominasi hujan ringan hingga sedang, di antaranya wilayah Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua. Di sisi lain, menurut Guswanto, beberapa wilayah di Indonesia mulai mengalami peralihan dari musim hujan ke kemarau, meliputi sebagian Aceh, sebagian besar Sumatra Utara, sebagian Riau bagian Utara, sebagian kecil Jawa Barat bagian Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku Utara.
Selain dari wilayah tersebut, wilayah Indonesia umumnya masih mengalami musim hujan. Dikatakan Guswanto, pada 22 hingga 23 Maret 2024 sudah terjadi perubahan arah mata angin dari angin baratan menjadi angin timuran yang berpotensi memicu gelombang tinggi perairan berkisar 1,24 hingga 2,5 meter di Samudera Hindia bagian selatan.
"Perlu diwaspadai di Selat Sunda sekitar Pelabuhan Merak dan perairan Ketapang-Gilimanuk (Selat Bali)," katanya.
Guswanto mengatakan, salah satu upaya BMKG dalam menghadapi cuaca ekstrem selama periode Idul Fitri adalah dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"TMC ini akan dilakukan dalam posisi siaga dan standby on call. Pada prinsipnya TMC ini digunakan untuk menangani kondisi cuaca agar tidak terlalu ekstrem," ujarnya.