Rabu 03 Apr 2024 10:03 WIB

Pesawat Garuda Terbangkan Bantuan RI untuk Palestina-Sudan

Seluruh delegasi akan tiba di Kairo dan Port of Sudan pada 4 April 2024.

Petugas otoritas Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta mengangkut kontainer bantuan berisi obat-obatan, peralatan medis, antibakteri dan makanan nutrisi yang berlebel Humanitarian Aid From Indonesia to People of Sudan dan Mesir (Egypt) ke dalam bagasi Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo di BaseOps SUMA 1 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (3/4/2024)
Foto: ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo
Petugas otoritas Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta mengangkut kontainer bantuan berisi obat-obatan, peralatan medis, antibakteri dan makanan nutrisi yang berlebel Humanitarian Aid From Indonesia to People of Sudan dan Mesir (Egypt) ke dalam bagasi Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo di BaseOps SUMA 1 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (3/4/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia (RI) menerbangkan bantuan untuk warga sipil yang menjadi korban konflik Palestina dan Sudan dengan menggunakan pesawat udara Garuda Indonesia dari BaseOps SUMA 1 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (3/4/2024) pagi ini.

Pantauan di BaseOps SUMA 1 Halim Perdanakusuma, tampak petugas otoritas bandara mengemas setidaknya lima kontainer bantuan berisi obat-obatan, peralatan medis, antibakteri, dan makanan nutrisi yang berlabel "Humanitarian Aid From Indonesia to People of Sudan dan Mesir (Egypt)" ke dalam bagasi Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo.

Baca Juga

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi sejumlah menteri, melepas keberangkatan bantuan kemanusiaan dari segenap Bangsa Indonesia dengan jumlah total senilai satu juta dolar AS itu secara langsung pada pagi ini, pukul 07.30 WIB.

Adapun pengiriman ke Kairo Mesir akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Sedangkan untuk delegasi ke Port of Sudan, akan dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Sebelumnya Kepala BNPB Suharyanto memperkirakan seluruh delegasi akan tiba di Kairo dan Port of Sudan pada Kamis, 4 April 2024 untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan serta melakukan beberapa kegiatan pertemuan dengan otoritas yang terkait di Mesir dan Sudan.

Pemberian bantuan bermula saat Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menerima nota diplomatik dari Mesir dan Sudan perihal permohonan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di sana yang sedang menghadapi konflik dan wabah penyakit. Dalam nota tersebut, Pemerintah Mesir mengharapkan bantuan Pemerintah Indonesia untuk penanganan pengungsi warga Palestina yang masuk ke wilayah Mesir, sekitar Rafah Mesir (Gurun Sinai Utara), akibat adanya invasi Israel ke wilayah Gaza, Palestina.

Sampai dengan Maret 2024 korban invasi Israel di wilayah Gaza berjumlah 32.333 orang meninggal dunia (12.900 anak dan 8.400 wanita), 74.694 orang luka dan 8.100 orang hilang. Pasca-invasi darat Israel ke wilayah Gaza Utara dan Tengah, penduduk Gaza mengungsi ke wilayah Gaza Selatan - Rafah yang menjadi wilayah paling aman terakhir bagi mereka.

Saat ini di Kota Rafah, Mesir menampung lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina. Untuk itu Pemerintah Mesir mengirimkan daftar permohonan bantuan berupa beberapa jenis barang yang sangat dibutuhkan di pengungsian. Pemerintah Sudan juga mengharapkan bantuan serupa kepada Pemerintah Indonesia untuk masyarakatnya yang menjadi korban konflik internal pemerintahan serta berjangkitnya wabah penyakit Kolera.

Sudan mengumumkan setidaknya ada 2.525 kasus dugaan diare atau kolera cair akut yang diderita masyarakat setempat, sehingga membutuhkan peralatan medis. Jika tidak segera ditangani, jumlahnya akan semakin meningkat.

Atas dasar kemanusiaan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan berdasarkan arahan Presiden Jokowi, Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan kepada Mesir dan Sudan berupa barang-barang sesuai dengan daftar permintaan yang diajukan oleh masing-masing negara, dengan nilai bantuan sebesar satu juta dolar AS atau sekitar Rp 15 miliar per negara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement