REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menyiagakan 2.957 personel gabungan untuk menjaga keamanan selama perayaan Hari Raya Idul Firti 1445 Hijriah di seluruh provinsi berbasis kepulauan itu.
"Ada 2.967 personel gabungan itu merupakan gabungan dari personel Polda NTT dan personel dari Polres jajaran, TNI dan Polres jajaran," katanya di Kupang, Rabu (3/4/2024).
Saat menyampaikan amanatnya dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2024 yang digelar di lapangan Ricky Sitohang Mapolda NTT, ia menjelaskan apel gelar pasukan ini sebagai bagian dari komitmen sinergisitas antara TNI-Polri dan stakeholder terkait dalam mengamankan mudik dan perayaan Idul Fitri 1445 H.
Apel gelar pasukan itu tidak hanya melibatkan anggota Polda NTT dan Polres jajaran saja tetapi juga melibatkan personel TNI baik, TNI AU, AD dan AL.
Kapolda NTT menyampaikan bahwa kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan arus mudik tahun 2023 meningkat menjadi 89,5 persen berdasarkan survei Indikator, yang menunjukkan peningkatan 15,7 persen dari tahun sebelumnya.
“Untuk menjawab tantangan ini, TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan Operasi Terpusat dengan sandi “Ketupat 2024” yang melibatkan 155.165 personel, selama 13 hari dari tanggal 4 besok sampai dengan 16 April 2024," ujar dia.
Dari 2.967 personel gabungan itu Polda NTT mengerahkan 1.174 personel dengan rincian personel Polda NTT sebanyak 268 personel dan Polres jajaran sebanyak 906 personel. Sementara dari Instansi terkait berjumlah 1.783 personel.
Sejumlah pos-pos pengamanan dan pelayanan telah dipersiapkan dan ada kurang lebih 5.784 di berbagai jalur rawan.
"Seluruh upaya ini didukung oleh koordinasi optimal antara satuan-satuan terkait dan stakeholder, dengan harapan masyarakat dapat merasakan "mudik aman, ceria, penuh makna," ujar dia.
Orang nomor satu di Mapolda NTT itu memerintahkan agar sejumlah personel terus lakukan patroli bersama pada jam-jam rawan, siapkan layanan pelaporan rumah yang ditinggalkan dan penitipan kendaraan sehingga masyarakat dapat mudik dengan tenang.
Selain itu, libatkan kelompok-kelompok organisasi masyarakat dan keagamaan dalam pengamanan Shalat Idul Fitri sebagai wujud toleransi dan keberagaman Indonesia. Disamping kamseltibcar lantas dan gangguan kamtibmas, stabilitas harga dan ketersediaan bapokting serta BBM harus tetap terjaga”ungkapnya.
“Tingkatkan koordinasi dan lakukan langkah-langkah bersama dengan stakeholder terkait, sehingga stok dan harga dapat tetap terjaga. Seluruh upaya dan perkembangan di lapangan harus diimbangi dengan strategi komunikasi publik yang baik," ujar dia.
Dia meminta agar personel kepolisian harus bisa memastikan masyarakat dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan melalui berbagai saluran komunikasi, sehingga dapat merencanakan perjalanannya dengan nyaman. Berbagai upaya tersebut diharapkan dapat berjalan optimal, sehingga masyarakat dapat merasakan mudik aman, ceria, penuh makna.