Rabu 03 Apr 2024 13:56 WIB

Kabar Gembira, Lulusan Ma’had Aly Berpeluang Ikut Seleksi CPNS 2024 

Ma'had Ali adalah perguruan tinggi keagamaan Islam berbasis pesantren

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ma'had Ali adalah perguruan tinggi keagamaan Islam berbasis pesantren
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ma'had Ali adalah perguruan tinggi keagamaan Islam berbasis pesantren

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA – Selama ini seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi keagamaan masih terbatas diikuti lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Namun, kali ini lulusan Ma'had Aly juga berpeluang besar dapat mengikuti seleksi CPNS 2024, khususnya formasi penyuluh agama. 

Plt Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof Abu Rokhmad mengatakan, upaya memberi peluang lulusan Ma'had Aly ikut seleksi CPNS telah dibahas dalam pertemuan Menag Yaqut Cholil Qoumas dengan MenpanRB Abdullah Azwar Anas pada Senin (1/4/2024).

Baca Juga

"Hari ini Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas. Menag usul lulusan Ma'had Aly bisa ikut seleksi CPNS, khususnya formasi penyuluh agama Islam," ujar Abu dalam siaran persnya, Selasa (2/4/2024).

Ma'had Aly merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) berbasis pesantren. Ma'had Aly menyelenggarakan pendidikan akademik dalam bidang penguasaan ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) berbasis kitab kuning yang diselenggarakan oleh pondok pesantren. 

Ijazah sarjana Ma'had Aly telah diakui negara. Statusnya juga disamakan sehingga bisa digunakan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agama nomor 71 tahun 2015 tentang Ma’had Aly. Saat ini terdapat 78 Ma'had Aly di Indonesia.

"Usulan Menag Yaqut terkait pemberian peluang bagi lulusan Ma'had Aly untuk dapat berpartisipasi pada seleksi CPNS, disambut MenpanRB Abdullah Azwar Anas. MenpanRB setuju lulusan Ma'had Ali dapat ikut seleksi CPNS," ucap Abu.

Dalam pembahasan awal ini, lanjut dia, ada kesepahaman tentang pentingnya memberi kesempatan kepada kader-kader pesantren untuk menjadi abdi negara. Selama ini, peluang menjadi penyuluh agama Islam terbatas bagi lulusan perguruan tinggi keagamaan Islam saja, seperti universitas, institut, dan sekolah tinggi.

"Usulan ini akan dibahas juga dengan Majelis Masyayikh. Tujuannya untuk menjaga kualifikasi dan standarisasi Ma'had Aly dalam rekruitmen CPNS penyuluh agama Islam," kata Abu.

"Majelis Masyayikh merupakan badan yang bertugas menjamin mutu pendidikan pondok pesantren dan Ma'had Aly. Majelis Masyayikh sebagai BAN-PT-nya Ma'had Aly ini telah diperkuat secara kelembagaan," jelas dia.

Abu melihat lulusan Ma'had Aly sangat layak menjadi penyuluh agama Islam. Selama ini, tugas penyuluh agama adalah memberikan pembinaan kepada minimal 10 kelompok binaan (majelis taklim) setiap bulan, baik kelompok binaan rintisan awal atau pun kelompok yang sudah ada di masyarakat.

"Ke depan, selain masalah hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia, penyuluh juga berperan dalam memberikan penyuluhan terkait hubungan manusia dengan alam (hablu min al-alam)," ujar Abu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement