Kamis 04 Apr 2024 04:36 WIB

Lembaga Cek Fakta Benarkan Israel Sengaja Serang Petugas Kemanusiaan

Laporan ini membantah pernyataan Netanyahu yang menyebut serangan tidak disengaja.

Warga Palestina memeriksa kendaraan berlogo World Central Kitchen yang hancur akibat serangan udara Israel di Deir al Balah, Jalur Gaza, Selasa, (2/4/2024).
Foto: AP Photo/Ismael Abu Dayyah
Warga Palestina memeriksa kendaraan berlogo World Central Kitchen yang hancur akibat serangan udara Israel di Deir al Balah, Jalur Gaza, Selasa, (2/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Lembaga pengawas dan cek fakta, Bellingcat dalam laporannya, Selasa (2/4/2024), membenarkan serangan udara Israel di Gaza menewaskan tujuh pekerja bantuan kemanusiaan dari badan amal pangan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu telah dilakukan secara presisi.

Laporan Bellingcat membalas pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengeklaim serangan pada Senin (1/4/2024) yang menewaskan sebanyak tujuh pekerja bantuan kemanusiaan World Central Kitchen (WCK), adalah kasus tragis dan tidak sengaja mengenai orang-orang tidak bersalah.

Baca Juga

“Kendaraan yang hancur memiliki ciri-ciri serangan yang presisi, yang hanya mampu dilakukan oleh IDF (tentara Israel) di wilayah tersebut,” kata mantan perwira militer Inggris yang juga seorang analis sumber terbuka Bellingcat, Nick Waters dalam laporan tersebut.

“Gambar setelah serangan tersebut menunjukkan kendaraan WCK berwarna putih, dan setidaknya mobil itu memiliki logo dan nama WCK yang jelas di atapnya,” kata Waters menambahkan.

Melalui penggunaan intelijen sumber terbuka dan dengan melakukan geolokasi kendaraan yang dihantam Israel, Bellingcat menyimpulkan bahwa serangan Israel itu disengaja. “Bellingcat melakukan geolokasi kendaraan tersebut ke pinggiran Deir al-Balah (Gaza tengah) ketika mereka diserang tidak jauh dari lokasi fasilitas WCK di Deir al-Balah,” kata laporan itu.

Dokumen tersebut juga memberikan rincian tentang tiga kendaraan bantuan yang menjadi sasaran Israel. Waters melaporkan, foto setelah kejadian tersebut menggambarkan tiga mobil yang hancur akibat serangan tersebut, sejalan dengan pernyataan WCK bahwa konvoi tersebut mencakup dua mobil lapis baja dan kendaraan tanpa pelindung.

Waters menambahkan kendaraan kedua, yang lebih rusak berat dan mengalami kerusakan akibat kebakaran, dapat diidentifikasi dari jarak sekitar 800 meter. Laporan Bellingcat memberikan data geolokasi untuk ketiga mobil tersebut, dan menambahkan kendaraan bantuan terakhir yang dihantam Israel diidentifikasi sekitar 1,6 kilometer ke arah barat daya dari kendaraan pertama.

Setelah laporan Bellingcat dirilis, harian Israel Haaretz menerbitkan sebuah cerita, berdasarkan sumber-sumber militer Israel yang mengetahui masalah tersebut, yang juga membenarkan bahwa serangan itu disengaja, bukan kecelakaan tragis yang diklaim oleh Netanyahu.

Haaretz juga mencatat, kendaraan bantuan secara jelas ditandai di atap dan samping badan kendaraan sebagai milik organisasi bantuan, dan bergerak di sepanjang rute yang telah disetujui dan dikoordinasikan dengan tentara Israel.

Meski demikian, Haaretz menambahkan ruang perang dari unit yang bertanggung jawab atas keamanan rute tersebut, memerintahkan operator pesawat nirawak untuk menyerang salah satu mobil dengan rudal. Hal tersebut tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali, tetapi hingga sebanyak tiga kali mengenai kendaraan tersebut, sehingga membunuh tujuh pekerja bantuan sukarela itu.

sumber : Antara, Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement