Rabu 03 Apr 2024 14:48 WIB

KA Cepat Brunei akan Tersambung ke IKN, Ini Kata Kemenhub

Kemenhub belum mendapatkan informasi lebih detail terkait hal itu.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Penumpang Kereta Cepat atau Woosh antre memasuki gerbong di Stasun Kereta Cepat Padalarang kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024). PT KCIC mencatat penumpang Woosh saat libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek meningkat 50 persen atau 20.000 penumpang per hari dibanding hari biasa.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Penumpang Kereta Cepat atau Woosh antre memasuki gerbong di Stasun Kereta Cepat Padalarang kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024). PT KCIC mencatat penumpang Woosh saat libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek meningkat 50 persen atau 20.000 penumpang per hari dibanding hari biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan infrastruktur asal Brunei, Brunergy Utama Sdn Bhd berencana membangun proyek kereta cepat di Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei. Berkaitan dengan hal tersebut, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengaku belum mendengar secara langsung dari pihak Brunei.

"Itu usulan ya. Baru sampai ide saja. Operator dari Brunei Malaysia ingin membuat KA cepat. Belum ada omongan apa-apa," kata Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal di Gedung Kemenhub, Rabu (3/4/2024).

Baca Juga

Di sisi lain, Risal memastikan saat ini rencana pembangunan kereta api di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah ada. Risal menyebut yang sudah direncanakan yakni Autonomous Rail Transit (ART).

"Showcase dulu ke masyarakat ada kereta baru tanpa rel tapi menggunakan rel dalam bentuk lain," ucap Risal. Nantinya pembangunan ART akan diterapkan untuk perlintasan KA bandara dan perkotaan di IKN Nusantara dan akan dilakukan secara bertahap.

Sebelumnya, perusahaan infrastruktur asal Brunei, Brunergy Utama Sdn Bhd mengumumkan akan membangun proyek kereta cepat yang menghubungkan wilayah Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei. Kereta cepat ini dirancang untuk memperpendek jarak perjalanan antara Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei.

Dikutip dari situs web Brunergy Utama Sdn Bhd, seperti diberitakan Malaymail, Selasa (2/4/2024), proyek Kereta Api Trans Borneo akan dilaksanakan dalam dua tahap yang melibatkan rute sepanjang 1.620 kilometer. Nantinya, jarak rata-rata antar stasiun masing-masing adalah 150 KM dan kecepatan kereta antara 300 hingga 350 kilometer per jam dengan perkiraan waktu tempuh rata-rata antar stasiun hanya 30 menit.

“Tahap pertama akan menghubungkan kota-kota dari pesisir Barat hingga Pantai Timur, dimulai di Pontianak, Kalimantan Barat, dan berakhir di Kota Kinabalu, Sabah, yang merupakan kawasan fokus ekonomi," seperti dikutip dari situs tersebut.

Adapun rutenya akan mencakup kota-kota seperti Kota Kinabalu, Kimanis/Papar, Beaufort, Sipitang, Lawas, Bangar, Limbang, Bukit Panggal, Miri, Bintulu, Sibu, Sri Aman, Kuching, Sambas, Singkawang, Mempawah dan Pontianak. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement