Rabu 03 Apr 2024 15:35 WIB

Biden Desak Kongres AS Setujui Penjualan Jet F-15 ke Israel

Gedung Putih menolak seruan untuk mengekang penjualan senjata ke Israel.

Pesawat tempur F-15.
Foto: Joint Staff of the Japanese Self-Defense Forc
Pesawat tempur F-15.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah AS mendesak Kongres untuk menyetujui penjualan sejumlah jet tempur F-15 ke Israel senilai 18 miliar dolar (Rp 285,87 triliun), menurut laporan New York Times (NYT), seperti dilansir oleh Sputnik.

Dengan mengutip sumber-sumber di pemerintahan, surat kabar itu juga melaporkan Gedung Putih menolak seruan untuk mengekang penjualan senjata ke Israel, menyusul agresi militernya di Jalur Gaza.

Baca Juga

Departemen Luar Negeri AS belum lama ini mengirim pemberitahuan tidak resmi kepada dua komite kongres yang mendesak mereka untuk membuat pertimbangan legislatif atas penjualan jet tempur itu.

Kontrak AS dengan Israel diperkirakan juga mencakup amunisi, latihan pilot, dan bantuan lainnya. Perlu waktu sedikitnya lima tahun bagi Israel untuk menerima jet-jet tempur itu.

Sementara itu, para pejabat Israel mengatakan Tel Aviv akan segera melakukan pendekatan ke Washington tentang pesanan baru jet tempur F-35. Sebelumnya, pekan ini Politico melaporkan AS sedang mempertimbangkan untuk memasok jet tempur dan rudal ke Israel dalam beberapa tahun ke depan.

Israel bisa mendapatkan 50 kendaraan, 30 rudal jarak menengah canggih AIM-120, dan berbagai komponen yang bisa mengubah bom menjadi amunisi yang dapat dikendalikan secara tepat.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran dari Gaza ke Israel dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera. Lebih dari 32.900 orang gugur di Jalur Gaza.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement