REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberlakukan tarif batas atas sewa kamar hotel dengan kenaikan maksimal 60 persen selama periode libur Lebaran 2024.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, kemarin, mengatakan, batas atas tarif kamar hotel tersebut berlaku bagi seluruh pelaku usaha anggotanya. "Ada batas bawah dan atas dengan publish rate maksimal kenaikan 60 persen. Kenaikan menyesuaikan kenaikan operasional hotel yang semua komponen juga naik," ujar Deddy.

Pemberlakuan batas atas tersebut, kata dia, untuk mencegah munculnya tarif sewa kamar hotel melampaui kewajaran. Deddy mengaku telah mewanti-wanti seluruh anggotanya untuk tetap bijak dalam mematok tarif kamar hotel saat momen libur lebaran mendatang.

Menurut dia, aksi aji mumpung dengan menerapkan harga di luar kewajaran hanya akan berdampak merusak citra pariwisata di provinsi ini. "PHRI memandang pariwisata berkelanjutan tidak hanya sesaat, pukul balik kita kalau hanya aji mumpung," kata dia.

Dia menjelaskan, penetapan batas atas tarif kamar itu telah melalui sejumlah kajian mulai dari kondisi perekonomian hingga tingkat kebutuhan masyarakat saat ini. Kenaikan biaya operasional hotel serta sejumlah komponen lainnya, juga turut menjadi pertimbangan kebijakan itu.

Dengan membatasi kenaikan maksimal 60 persen, dia berharap tarif kamar hotel di DIY selama libur lebaran mendatang tetap terjangkau bagi seluruh tamu.

"Kenapa 60 persen? Karena biaya produksi makanan itu naik tajam, belum amenitis yang ada naik, obat pembersih dan lain-lain. Kita menyesuaikan biaya operasional yang ada," ujar dia.

Deddy menyebutkan untuk periode libur Lebaran pada 9 hingga 15 April 2024, reservasi atau pemesanan kamar hotel di DIY rata-rata telah mencapai 70 persen. Dia mengatakan, khusus untuk kawasan Malioboro, reservasi pada periode itu telah mencapai 95,8 persen.

"Target kemarin tidak muluk-muluk, disepakati 90 persen," kata dia.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00