Sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo, Menhub meminta seluruh pihak, baik pemerintah di tingkat pusat maupun daerah siap menyambut dan mengantisipasi lonjakan pemudik, khususnya di Jawa Tengah sebagai daerah tujuan perjalanan terbesar dan Jawa Timur sebagai daerah asal perjalanan terbesar.
“Sejalan dengan itu, Bapak Presiden juga mengimbau masyarakat melakukan mudik lebih awal. Ini penting untuk menghindari penumpukan kendaraan pada puncak arus mudik yang diprediksi jatuh pada tanggal 6 sampai 8 April 2024, serta puncak arus balik pada tanggal 14 April 2024,” ungkap Budi.
Menhub Budi Karya mengungkapkan bahwa Kemenhub telah menyiapkan kebijakan pengaturan mobilitas pada masa Lebaran 2024 untuk semua moda transportasi di antaranya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang.
Selanjutnya mempersiapkan cadangan sarana angkutan di semua moda sesuai demand di lapangan, memastikan kelaikan operasi angkutan dengan melakukan ramp check, melakukan rekayasa lalu lintas di titik rawan kemacetan, rawan bencana, dan rawan kecelakaan, serta berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, BNPB, Kementerian ESDM, hingga Kementerian PUPR.
Budi berharap seluruh pemangku kepentingan memiliki pemahaman yang sama terkait ketentuan pengendalian mobilitas dan implementasinya di lapangan.
Selain itu pengawasan dilakukan dengan tegas namun humanis, serta tetap menjaga koordinasi dan komunikasi yang baik dengan semua pihak. Pasalnya, sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan mudik Lebaran 2024.
Pelaksanaan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 mulai 3 April 2024 sampai 18 April 2024. Tujuan Posko adalah untuk melaksanakan pemantauan transportasi, serta koordinasi dan kolaborasi antarpetugas seluruh pemangku kepentingan.
Posko ini memiliki fasilitas Command Center yang dapat melakukan koordinasi secara daring dengan sejumlah petugas di lapangan dari berbagai daerah, dan memantau pergerakan arus penumpang di simpul-simpul transportasi.