Rabu 03 Apr 2024 20:06 WIB

Apa Saja Amalan yang Dapat Dilakukan Wanita Haid di 10 Hari Terakhir Ramadhan?

Wanita haid pun mendapat kesempatan meraih lailatul qadar.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Wanita haid pun mendapat kesempatan meraih lailatul qadar. Foto: Muslimah sedang sholat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wanita haid pun mendapat kesempatan meraih lailatul qadar. Foto: Muslimah sedang sholat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat muslim memperbanyak ibadah pada 10 hari terakhir Ramadhan. Ibadah yang dapat dilakukan, yaitu shalat malam, berdzikir, dan membaca Alquran. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan pahala sebanyak – banyaknya. Tetapi, bagi wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk membaca Alquran dan melaksanakan shalat.

Terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan oleh wanita yang sedang haid. Pertama, wanita yang sedang haid tetap diperbolehkan untuk shalawat. Seperti yang tertulis pada Hadits Riwayat Bukhari yang berbunyi,

Baca Juga

"Kami diperintahkan supaya menyuruh keluar para perempuan yang dipingit dalam rumah untuk keluar pada hari raya, bahkan perempuan yang sedang haid. Mereka mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut.”

Kedua, wanita yang sedang haid dapat bersedekah. Hal tersebut bertujuan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Karena Nabi Muhammad SAW memperbanyak sedekah ketika berpuasa. Maka, wanita yang haid tetap juga dapat bersedekah sebagai pengganti ibadah lainnya yang tidak dapat dilakukan.

Hadits Riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Puasa apakah yang lebih utama setelah Ramadhan? Rasulullah Saw bersabda (puasa di bulan) Sya’ban untuk mengagungkan Ramadhan, lalu sedekah apa yang paling utama? Sedekah di bulan Ramadhan.”

Ketiga, wanita yang sedang haid dapat menunaikan shalawat di malam – malam terakhir di bulan Ramadhan. Pada Hadits Riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.”

Kesempatan wanita yang sedang mengalami haid untuk meraih malam Lailatul Qadar dapat dimaksimalkan dengan perbanyak doa. Seperti Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a,

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Artinya : “Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku.”

Semua hal yang dijelaskan di atas adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka, wanita yang sedang haid memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement