REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mereka yang ngabuburit di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, bisa merasakan suasana kota tua itu sembari menengok peninggalan bersejarah.
"Kalau ke rusunnya bisa ke galerinya. Di sana juga ada perpustakaan dan nanti bisa dilihat peninggalan-peninggalan di sana, ada semacam batu, kemudian botol, pecahan guci dari masa lampau," kata Kepala Bidang Permukiman pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum, dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Kampung Susun Akuarium berada sekitar 260 meter dari Museum Bahari yang juga menjadi bagian dari kawasan kota tua. Area permukiman itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 1,8 km dari Stasiun Jakarta Kota, dengan waktu sekitar 25 menit.
Pelancong bisa melihat bangunan rumah susun dengan arsitektur tropis yang selaras dengan kota tua dan inilah yang membedakannya dengan rusun-rusun lainnya di Jakarta. Hal yang paling kental dari kawasan itu adalah atapnya pelana. Rusun yang atapnya pelana adanya hanya di Kampung Akuarium.
Selain itu, kala memasuki salah satu gedung blok, pelancong dapat menengok desain sirkulasi udara bangunan yang berjarak 2,8 km dari Pelabuhan Sunda Kelapa itu. Desain sirkulasi udara gedung benar-benar dipikirkan secara matang agar warga di kawasan itu tidak merasa panas.
Bahkan, warga Kampung Susun Akuarium tidak memerlukan penyejuk udara alias AC, seperti halnya di rusun-rusun lainnya di Jakarta.