Kamis 04 Apr 2024 09:49 WIB

Perhatikan Syarat dan Ketentuan Jamak Sholat Selama Lakukan Perjalanan Jauh Mudik Lebaran 

Islam memberikan keringanan menjamak sholat saat perjalanan

Rep: Rahmat Fajar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi sholat dalam perjalanan. Islam memberikan keringanan menjamak sholat saat perjalanan
Foto: REPUBLIKA
Ilustrasi sholat dalam perjalanan. Islam memberikan keringanan menjamak sholat saat perjalanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Perjalanan jauh bukan penghalang meninggalkan sholat wajib lima waktu. Sebab Islam telah memberikan keringanan dalam mengerjakan sholat lima waktu sehingga tidak akan menyita banyak waktu perjalanan.

Bagi para pemudik yang hendak mudik lebaran 2024 ke kampung halaman perlu mengetahui keringanan ini yakni sholat jamak. Sholat jamak adalah mengumpulkan dua sholat fardu dalam satu waktu dan dengan syarat tertentu menurut Saif Ahad Jami dalam Buku Pintar Sholat Wajib & Sunah Super Lengkap.

Baca Juga

Namun, Saif menjelaskan mereka yang diperbolehkan melakukan sholat jamak harus memenuhi syarat yaitu sebagai berikut: 

1. Perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat 

2. Kemudian jarak perjalanan minimal mencapai 16 farsakh (90 km) menurut mayoritas pendapat imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad

3. Syarat berikutnya adalah sholat yang dijamak adalah sholat yang adaa'an (bukan sholat qada’n). 

4. Niat menjamak berbarengan dengan takbiratul ihram  dan tidak ikut kepada imam yang bukan musafir atau imam yang melaksanakan sholat secara sempurna.

Adapun sholat-sholat yang boleh dijamak yaitu dhuhur dan ashar, maghib dan isya'. Sedangkan sholat yang tidak boleh dijamak yaitu sholat subuh serta ashar dengan maghrib. 

Saif menambahkan dalam pelaksanaannya sholat jamak terbagi menjadi dua yaitu jamak taqdim dan jamak takhir. Jamak taqdim yaitu mengumpulkan dua sholat tetapi pelaksanaannya dilakukan pada waktu sholat lebih dahulu. Seperti melaksanakan sholat ashar di waktu sholat duhur atau isya' di waktu maghrib.

Adapun syarat pelaksanaan sholat jamak taqdim ini yakni sholat yang pertama dikerjakan adalah sholat yang waktunya lebih dahulu. Contoh jika menjamak taqdim dhuhur dan ashar maka yang dilaksanakan terlebih dahulu yakni sholat dhuhur.

Syarat berikutnya yaktu niat jamak pada sholat yang pertama baik saat takbiratul ihram atau di tengah-tengah sholat asalkan belum salam.

Dan syarat yang terakhir yaknu muwalat yaitu berturut-turut. Artinya antara sholat yang pertama dan kedua tidak boleh diselingi perbuatan yang lain. Jadi setelah sholat pertama langsung mengerjakan sholat yang kedua.

Adapun jamak takhir...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement