REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan ia "marah dan sedih" atas kematian tujuh orang yang bekerja untuk lembaga swadaya masyarakat World Central Kitchen (WCK) akibat serangan udara Israel. Ia mendesak, Israel untuk lebih banyak melindungi pekerja kemanusiaan.
Dalam pernyataannya, Biden mengatakan penyelidikan Israel atas peristiwa itu harus cepat, meminta pertanggungjawaban dan temuannya harus dipublikasikan ke publik. "Bahkan lebih tragis lagi, ini bukan peristiwa satu-satunya, ini konflik terburuk dalam sejarah modern dalam jumlah pekerja kemanusiaan yang terbunuh," kata Biden, Rabu (4/3/2024).
Serangan terhadap konvoi WCK itu menewaskan warga Australia, Inggris, dan Polandia serta warga Palestina dan pemilik dwi-kewarganegaraan AS-Kanada. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu tragis dan tidak disengaja. Militer Israel berjanji menggelar penyelidikan independen.
Biden mengatakan Israel tidak cukup dalam melindungi pekerja kemanusiaan atau warga sipil di Gaza. "Amerika Serikat berulang kali mendesak untuk mengurangi konflik dengan operasi kemanusiaan dalam operasi militer mereka melawan Hamas, untuk menghindari korban jiwa warga sipil," katanya.
Biden mengatakan ia akan terus menekan Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza. Ia mengatakan, tim AS di Kairo berusaha mengamankan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Biden menambahkan, ia sudah berbicara dengan pendiri WCK Jose Andres untuk menyampaikan duka cita dan mengungkapkan dukungannya pada upaya "heroik dan tanpa menyerah untuk membawa makanan pada orang-orang kelaparan di seluruh dunia" kelompok itu.