REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani ditanyai ihwal sikap partai yang akan menjadi oposisi atau koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Jawabnya, jadwal pelantikan Prabowo sebagai presiden pada 20 Oktober masihlah lama.
"Masih lama. Oktober masih lama, sabar," ujar Puan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/4/2024).
Puan sendiri dikabarkan akan bertemu dengan Prabowo usai Menteri Pertahanan (Menhan) itu menyelesaikan kunjungan kerjanya di luar negeri. Pertemuan tersebut dikabarkan akan menjadi jembatan pertemuan antara Prabowo dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Insya Allah (pertemuan setelah Lebaran), ya," ujar Puan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan bahwa Prabowo ingin mengedepankan persatuan usai selesainya pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebutlah yang melandasi Prabowo untuk langsung bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Ditanya, apakah Prabowo juga akan merangkul Megawati? Ia hanya menjawab bahwa keduanya memiliki hubungan yang baik.
"Pak Prabowo dengan Ibu Mega punya hubungan yang amat baik, dalam berbagai event pemilu-pemilu sebelumnya juga terbukti. Walaupun pernah berkontestasi, kemudian juga hubungan ketegangan mencair dan hubungan baik kembali berlanjut," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/3/2024).
"Begitu juga saat ini, kalau saya prediksi InsyaAllah lah ya akan terbangun komunikasi yang akan semakin baik dengan PDIP dan Ibu Mega," sambungnya.
Ia bahkan mengungkapkan salah satu pernyataan Prabowo dalam rapat internal Partai Gerindra. Dalam forum tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) itu mengatakan bahwa dirinya sangat menghormati Megawati.
"Pak Prabowo kan sangat menghormati Ibu Mega, bahkan terakhir di rapat internal kami, kalau nggak salah kami dipanggil Dewan Pembina itu ke Kertanegara. Ya Pak Prabowo menyatakan ya beliau sangat menghormati ya Ibu Megawati," ujar Habiburokhman.