Kamis 04 Apr 2024 22:20 WIB

Ekonomi dan Keuangan Syariah Masih Perlu Ditingkatkan

Potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat luar biasa.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta Prof Nur Hidayah mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk pengembangan sumber daya manusia yang unggul di sektor ekonomi dan keuangan syariah. Hal tersebut berdasarkan  Islamic Finance Development Indicator (IFDI) sejak tahun 2020.

"Ada sekitar 87 persen jurnal di bidang ekonomi dan keuangan syariah itu base-nya ada di Indonesia. Ini artinya potensi ini sangat luar biasa dan itu ternyata prestasi ini diakui secara global oleh dunia. Namun tentu saja kalau kita melihat ke dalam internal, ini kritik internal ya, bahwa kita masih merasakan adanya kualitas sumber daya manusia di bidang ekonomi dan keuangan syariah yang masih perlu terus ditingkatkan," ujarnya dalam Diskusi Publik Mengkroketkan Omon-omon Ekonomi Syariah yang diselenggarakan INDEF secara daring, Kamis (4/4/2024).

Baca Juga

Hingga kini, masih banyak regulator ataupun juga industri yang mengatakan masih terjadinya ketidaksesuaian kompetensi para lulusan di bidang ekonomi dan keuangan syariah dengan kriteria yang diperlukan oleh industri ekonomi dan keuangan syariah. Artinya ada ketidakcocokan ini antara supply dari alumni-alumni pendidikan ekonomi dan keuangan syariah dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.

" Nah ini kan tentu saja artinya kita berkaca kepada kualitas pendidikan untuk program studi yang berada dalam rumpun ekonomi dan keuangan syariah yang masih perlu terus ditingkatkan," tegasnya.

Menurut Nur Hidayah, era bonus demografi  menjadi momen yang tepat untuk memaksimalkan potensi Indonesia. Namun, perlu kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat. 

"Perlu kolaborasi dan kerja keras tak hanya dari pemerintah, tapi juga level dari perguruan tinggi, masyarakat dan komunitas. Kita tak perlu lagi mementingkan hal-hal aspek formal legalitas syariah, tapi melihat substansi ekonomi keuangan syariah memiliki konvergensi dengan agenda global dunia untuk pembangunan berkelanjutan, " terangnya.

Selama ini, lanjut dia, ekonomi keuangan syariah terbukti mampu menjadi bantalan ketika krisis. Tak hanya itu, ekonomi syariah juga  menjadi benteng agar Indonesia tidak menjadi sampah untuk produk-produk yang tidak berkualitas yang tidak halal ataupun produk-produk yang toxic dan sebagainya.

"Ini tentu saja perlu ditopang dengan pembangunan sumber daya manusia di bidang ekonomi dan keuangan syariah yang mumpuni. Menurut saya kalau ini bisa kita lakukan, Insya Allah potensi besar ekonomi dan keuangan syariah ini bisa terus dikembangkan dan mungkin bisa menjadi primadona di Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia." tuturnya.

Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan kendaraan untuk pemulihan dan kestabilan ekonomi nasional melalui pengembangan industri produk halal, industri keuangan syariah, dana sosial syariah, serta pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah. Inklusi keuangan syariah masih perlu ditingkatkan dan mendapat perhatian khusus dan didukung oleh masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement