Kamis 04 Apr 2024 22:24 WIB

Ritual Penyembelihan Sapi Merah Sengaja Dihidupkan

Sapi Merah sangat ditunggu-tunggu oleh bangsa Yahudi.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Orang Yahudi menonton sapi merah yang ditempatkan di Shilo, sebuah permukiman ilegal Israel di dekat kota Nablus, Palestina.
Foto: MEE/Daniel Hilton
Orang Yahudi menonton sapi merah yang ditempatkan di Shilo, sebuah permukiman ilegal Israel di dekat kota Nablus, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat Timur Tengah, Smith Alhadar menilai ritual penyembelihan Sapi Merah sengaja dihidupkan oleh kaum fanatik Yahudi untuk untuk mengklaim kompleks Masjidil Aqsa adalah milik mereka yang dulu digunakan untuk ritual penyembelihan Sapi Merah.

Alhadar menjelaskan kompleks Masjid al-Aqsa (haram al-syatif) yang dikenal juga sebagai Temple Mount atau bukit kuil memang dulu merupakan kuil Yahudi yang untuk pertama kalinya dibangun oleh King Solomon (Nabi Sulaiman). Namun sejak tentara Romawi menghancurkan kuil itu pd tahun 70 M, orang Yahudi tidak lagi menjadikan haram al-syarif tempat ibadah, termasuk penyembilahan Sapi Merah.

Baca Juga

"Sejak 70 M itu di mana mayoritas orag Yahudi melakukan eksodus, satu-dua org Yahudi yang tersisa atau mereka yang datang untuk berziarah sudah puas dengan berdoa/sembahyang di depan tembok kuil yang masih tersisa, yang dikenal sebagai Tembok Ratapan," jelasnya kepada Republika.co.id.

Itu sebabnya, kata Alhadar, dalam perjanjian perdamaian dengan Yordania pada 1994, Israel setuju menyerahkan pengelolaan haram al-syarif kepada Yordania. Dan kaum Yahudi tidak boleh memasuki kompleks itu untuk beribadah atau melakukan upacara keagamaan apapun. Orang Yahudi dibolehkan memasuki kompleks hanya untuk sekadar mengunjungi saja.

Namun, Alhadar melihat belakangan ini semakin sering kaum Yahudi fanatik dengan pengawalan aparat Israel mengunjungi kompleks suci umat Islam itu untuk ritual keagamaan. Oleh sebab itu, menurut Alhadar, sangat masuk akal jika ada yang menduga kunjungan para Yahudi itu bertujuan menganeksasi kompleks itu untuk jangka panjang.

"Dan ini sejalan dengan pandangan para Zionis yang hendak melakukan Yahudinisasi Yerusalem Timur dengan cara menghancurkan haram al-syarif yang nanti di atas puingnya dibangun kembali temple mount," katanya.

Sapi Merah sangat ditunggu-tunggu oleh bangsa Yahudi sebagai alasan untuk merobohkan Masjid Al Aqsa dan membangun kuil ketiga. Bentuk Sapi Merah ini merupakan sapi yang mempunyai bulu benar-benar merah. Sapi tersebut betina, belum hamil dan belum diperah. Sapi lahir secara alami dan dibesarkan berdasarkan Ardh Israel (Tanah Israel). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement