REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pemimpin Skotlandia Humza Yousaf para Rabu mengulangi seruannya agar Pemerintah Inggris berhenti menjual senjata ke Israel menyusul pembunuhan terhadap pekerja bantuan di Jalur Gaza oleh tentara Israel.
"Jika tidak berhenti menjual senjata ke Israel, Inggris berada dalam bahaya terlibat pembunuhan warga sipil tak bersalah," kata Yousaf memperingatkan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam suratnya.
Dia mengatakan dirinya telah menyerukan kepada Pemerintah Inggris pada Januari untuk melarang izin ekspor senjata dari Inggris ke Israel, tetapi seruannya itu tidak mendapat tanggapan. "Anda tidak mengambil tindakan apa pun, meski jumlah korban tewas terus meningkat," katanya.
Pernyataannya itu muncul setelah tujuh pekerja badan amal makanan World Central Kitchen (WCK) tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Senin. Mereka berkebangsaan Australia, Polandia, Inggris, dan Palestina, serta ada pula yang berkewarganegaraan ganda AS-Kanada.