Kamis 04 Apr 2024 23:49 WIB

Menteri ESDM Apresiasi Upaya PLN Jaga Pasokan Listrik Selama Ramadhan

PLN telah mengambil langkah signifikan untuk mengatasi bottle neck kelistrikan

Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan realisasi capaian kinerja sektor energi dan mineral di Kementerian ESDM, Senin (15/1/2024).
Foto: Dok.ESDM
Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan realisasi capaian kinerja sektor energi dan mineral di Kementerian ESDM, Senin (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengapresiasi upaya PT PLN (Persero) dalam menjaga pasokan listrik tetap aman selama periode Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Hal itu dikatakannya saat mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTLGU) Gresik, Jawa Timur, Kamis."PLN telah mengambil langkah signifikan untuk mengatasi bottle neck dalam sistem kelistrikan. Untuk seluruh kesiapan fisik aman dan teknis saya kira semua aman. PLN sudah melakukan antisipasi dan langkah preventif terhadap sistem dan program," kata Arifin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

PLN, kata Arifin, juga mengecek secara berkala untuk memastikan pasokan listrik aman, tidak hanya dalam momen Idul Fitri saja, tetapi menjadi bagian operasional rutin yang dilakukan.

"Ini supaya pelayanan bisa maksimal dan tidak ada gangguan listrik bagi masyarakat," ujar Arifin.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang diwakili oleh Direktur Manajemen Pembangkitan Adi Lumakso memaparkan sistem kelistrikan secara nasional selama Periode Siaga Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah (3-19 April 2024) secara umum dalam kondisi aman.

Proyeksi beban puncak nasional tertinggi pada periode siaga sebesar 44.011 megawatt (MW) dengan daya mampu pasok sebesar 52.638 MW sehingga masih ada cadangan total sebesar 8.627 MW.

"Cadangan daya sangat cukup. Kami sudah melakukan semua persiapan dari jauh-jauh hari," kata Adi.

Ia juga memastikan pasokan energi primer untuk pembangkit dalam posisi yang aman. Pasokan batu bara untuk PLTU milik PLN tidak ada yang berstatus emergency, dengan rata-rata pada rentang 22,2-31,9 hari operasi.

Begitu juga untuk pasokan gas yang berada di volume 802,84 billion british thermal unit (BBTU) untuk pembangkit di regional Jawa-Madura-Bali, 226,03 BBTU untuk Sumatera, 53,56 BBTU untuk Kalimantan dan 35,86 BBTU untuk Sulawesi. Sedangkan untuk pasokan BBM juga dalam kondisi aman dengan rata-rata cadangan mencapai 14,3 hari operasi di seluruh wilayah tanah air.

Selama periode tersebut, PLN juga menyiagakan 81.591 personel di 2.766 posko. Para personel tersebut dilengkapi dengan 1.731 genset, 735 uninteruptible power supply (UPS), 1.206 unit gardu bergerak (UGB), 188 unit kabel bergerak (UKB)/unit kabel dan kubikel bergerak (UKKB), 19 trafo mobile, 33 ERS standby, 395 crane, 3.756 mobil, dan 3.318 sepeda motor operasional.

Termasuk yang disiagakan ialah infrastruktur penunjang kendaraan listrik pemudik seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sebanyak 1.299 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement