REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada libur lebaran 2024 ini banyak orang yang memanfaatkan momen libur lebaran tahun ini untuk mudik dan berlibur bersama keluarga. Bagi Anda yang telah merencanakan liburan, berikut beberapa destinasi wisata ramah lingkungan yang bisa dijadikan sebagai pilihan.
1. Taman nasional baluran
Taman nasional ini merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan alam yang mengutamakan konservasi alam sebagai pendukung pelestarian satwa dan lingkungan, sekaligus juga kesejahteraan masyarakat lokal. Menariknya, taman nasional yang berada di Situbondo, Jawa Timur ini juga dikenal sebagai “Little Afrika” di Jawa karena memiliki suasana savana yang khas.
Selain itu, Taman Nasional Baluran juga memiliki 444 jenis tumbuhan, 28 jenis mamalia, serta 196 aves, pisces, dan reptil. Tak hanya kawasan Taman Nasional saja yang menarik dikunjungi, di sekitar Baluran juga terdapat berbagai objek wisata yang tak kalah indah, seperti Pantai Bilik Sijile, Gunung Baluran, dan Savana Bekol.
2. Candi Borobudur
Kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dikembangkan dengan konsep green tourism yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyediakan fasilitas stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), di mana kendaraan berbasis listrik akan digunakan sebagai moda transportasi yang menghubungkan titik-titik utama pariwisata.
3. Taman hutan raya DJuanda
Taman Hutan Raya Djuanda merupakan kawasan konservasi yang terletak di Kota Bandung. Di sini, pengunjung bisa menyusuri hutan dengan berjalan kaki atau dengan menggunakan sepeda. Pengunjung juga bisa mengunjungi Goa Jepang dan Goa Belanda hasil peninggalan di masa penjajahan, hingga penangkaran rusa dan air terjun Maribaya.
4. Green Canyon Pangandaran
Salah satu wisata alam Jawa Barat yang paling menarik wisatawan adalah Green Canyon Pangandaran. Kawasan dengan ekosistem batuan kapur yang berpori ini memiliki keanekaragaman hayati dan kekayaan ekosistem yang sangat indah dan alami. Salah satu ciri khas dari Green Canyon adalah memiliki banyak gua dari hasil proses bentukan alam dengan pemandangan unik. Selain itu, Green Canyon juga memiliki perairan yang masih jernih, berwarna biru kehijauan yang sangat memanjakan mata.
5. Desa Pentingsari (Yogyakarta)
Melancong ke desa wisata yang dikembangkan dengan konsep berkelanjutan juga bisa menjadi pilihan destinasi. Desa wisata Pentingsari tergolong sebagai desa wisata dengan konsep sustainable tourism dari kategori pelestarian lingkungan. Keseharian masyarakat yang berdampingan dengan alam menjadi daya tarik desa wisata ini. Mulai dari membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga belajar membuat tempe bisa dilakukan di Desa Pentingsari.
6. Desa Kete Kesu (Toraja)
Kete Kesu merupakan desa adat yang mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung. Atraksi wisata paling ikonik dari Desa Kete Kesu adalah upacara adat rambu solo, dan kuburan di tebing yang ditaksir telah berusia 500 tahun.
Selain itu, wisatawan juga bisa melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di Desa Kete Kesu. Konon, rumah-rumah adat ini telah berusia 300 tahun. Selain dari segi peninggalan, desa ini juga terkenal sebagai penghasil kerajinan pahat hingga lukis.
7. Punti kayu Palembang
Sebagai penyumbang oksigen alami terbesar di Palembang, kawasan Punti Kayu menjadi salah satu destinasi wisata dengan konsep sustainable tourism yang menarik untuk dikunjungi. Di Punti Kayu terdapat deretan pohon pinus dan berbagai flora, seperti mahoni, talog, hingga akasia.
Selain itu, wisatawan juga bisa melihat berbagai macam fauna unik dan langka di Punti Kayu. Seperti kera ekor panjang, beruk, tupai, biawak, musang, hingga berbagai serangga langka yang belum diberi nama.
Bukan hanya itu, bagi wisatawan yang berkunjung juga bisa belajar sambil berwisata. Pasalnya, wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan satwa, belajar menanam bibit pohon, hingga menikmati berbagai permainan yang menarik di Punti Kayu.