REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Surat kabar Times of Israel melaporkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel membantah laporan media yang mengatakan Israel menutup kedutaan-kedutaannya di seluruh dunia. Sebagai antisipasi serangan balasan dari Iran atas serangan Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah awal pekan ini.
Dikutip dari Aljazirah, Kamis (5/4/2024) Times of Israel, juga mengatakan mereka berbicara dengan diplomat Israel yang ditugaskan di "luar negeri." Diplomat itu membantah mendengar adanya rencana evakuasi.
Sebelumnya, dilaporkan militer Israel menghentikan semua cuti unit tempurnya di tengah kekhawatiran kemungkinan serangan balasan dari Iran setelah Israel membunuh jenderal Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah. "Sesuai dengan asesmen situasional, sudah diputuskan cuti semua unit tempur IDF (Angkatan Bersenjata Israel) akan dihentikan sementara," kata militer Israel dalam pernyataannya.
"IDF sedang berperang dan pengerahan pasukan terus dikaji sesuai dengan kebutuhan," tambah militer. Militer mengatakan mereka menarik pasukan cadangan untuk memperkuat pertahanan udara. Warga Tel Aviv melaporkan layanan sistem pemetaan global atau GPS di kota itu terganggu, tampaknya dimaksudkan untuk menahan rudal.
Iran berjanji membalas kematian dua jenderal dan lima penasihat militernya yang sedang bertugas di Suriah. Israel menggelar serangan udara ke kantor konsulat Iran di Damaskus, Ahad (31/3/2024) lalu.
Meski sudah diyakini serangan itu dilakukan Israel tapi Tel Aviv tidak menyangkal atau mengkonfirmasi serangannya ke kepentingan Iran di Suriah. Pengamat menilai serangan tersebut akan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.